Kamis, 28 April 2011

FASILITASI MODEL DESA KONSERVASI DI DESA ARGAMUKTI KAB MAJALENGKA

Model Desa Konservasi (MDK) merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan oleh Kementerian Kehutanan dala rangka mengembangkan potensi yang dimiliki desa untuk memperkuat perekonomian masyarakat dan pembangunan desa sehingga ketergantungan terhadap sumberdaya alam hutan dapat diminimalisir. Selama ini banyak potensi desa yang belum tergali akibat sempitnya persepsi/pemahaman masyarakat terhadap pembangunan desa. Sebagian besar masyarakat hanya memandang pembangunan desa dari segi fisik seperti pembangunan jalan, sarana ibadah maupun sarana pendidikan, sedangkan pembangunan dari segi non fisik seperti pemahaman konservasi lingkungan dan hutan masih belum dipahami oleh masyarakat. untuk itu, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang merupakan UPT kementerian Kehutanan bekerjasama dengan pihak terkait lain seperti Pemerintah Propinsi dan daerah untuk mengubah pola pikir masyarakat yang hanya memandang pembangunan desa hanya dari segi fisik.

Dalam rangka membangun pemahaman masyarakat mengenai pembangunan desa dari segi non fisik, Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat memfasilitasi kegiatan MDK di Desa Argamukti Kec Argapura Kab Majalengka. Desa Argamukti merupakan salah satu desa yang masyarakatnya memanfaatkan lahan di kawasan TNGC untuk pertanian. Kegiatan MDK dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011 di Balai Desa Argamukti dan diikuti 30 orang peserta yang merupakan masyarakat eks penggarap dari total keseluruhan ± 89 orang (berdasarkan data tahun 2009 dari petugas lapangan). Kegiatan fasilitasi tersebut yaitu pemberian materi dan pembentukan kelompok. Materi disampaikan oleh Balai TNGC, Dinas Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab Majalengka dan Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat.

Materi dimulai pukul 09.00 WIB s.d 12.00 WIB, selanjutnya adalah pembentukan kelompok yang difasilitasi oleh Balai TNGC dan fasilitator USAID. Sebelum dilakukan pembentukan kelompok, peserta diajak untuk memahami apa itu kelompok, tujuan kelompok, unsur dan fungsi kelompok. Dengan demikian harapannya masyarakat memiliki pemahaman baru mengenai kelompok yang tidak hanya menurut apa kata ketua namun bagaimana kelompok dapat berjalan secara dinamis dan bersama-sama. Setiap permasalahan diselesaikan bersama dan didiskusikan bersama sehingga tidak hanya ikut apa kata ketua. Setelah dilakukan sedikit permainan, Lembaga Model Desa Konservasi (LMDK) terbentuk dengan ketua Bpk Maman. Selanjutnya LMDK akan berkumpul dengan masyarakat eks penggarap di setiap dusun untuk mendiskusikan perangkat keorganisasian lainnya serta program kerja yang akan dilakukan selama 1 (satu) tahun.

Semoga dengan terbentuknya LMDK di Desa Argamukti, pemahaman dan persepsi masyarakat mengenai konservasi dan hutan tidak hanya dari segi fisik namun juga non fisik, begitu pula secara keseluruhan masyarakat desa mengenai pemahaman pembangunan desa mulai dari masyarakat eks penggarap, wawasan dan pemahaman akan tersampaikan kepada masyarakat lainnya.



*) Oleh : Nisa Syachera F, S. Hut
Penyuluh Kehutanan

Minggu, 24 April 2011

Iklan motor di TV 'Tidak Selalu' yang utama

Pasaran motor di Indonesia sudah terus menggeliat. Dan ini bisa dilihat semua orang dengan masuknya berbagai macam motor baru di Indonesia, juga motor-motor yang sudah punya nama terus menelurkan inovasi dan varian baru produk mereka. Orang Indonesia sekarang sudah banyak yang "berkecukupan", dimana motor tidak lagi menjadi kebutuhan Primer sebagai alat transportasi agar bisa digunakan kemana saja, tetapi banyak yang sudah bergeser menjadi kebutuhan "barang mewah", motor menjadi hobi, jati diri, status sosial, dan masih banyak lagi tujuan dari orang memiliki motor di era sekarang ini.

Motor ber-cc besar pun bisa dengan mudah kita jumpai berseliweran dimana-mana, bahkan motor seperti Tiger 200cc, Scorpio Z 225cc, Honda Mega Pro160 cc sering kita temui digunakan oleh penjual sayur keliling yang mereka rata-rata anak muda. Yang belum pernah saya lihat sih Ninja 250 cc buat jualan sayur...

Dominasi TV sebagai media untuk mengiklankan produk (dalam hal ini: motor) tidak lagi seperti zaman dulu. Orang baru mulai memikirkan untuk membeli motor jika sudah lihat iklan di TV, tapi bagaimana keadaan sekarang?


Saya hanya mengambil contoh 2 varian dari pabrikan Yamaha sebagai contohnya.
New Scorpio 225

Byson 150
Yamaha Scorpio dan Byson contoh kasusnya. Sejauh pengamatan saya ketika menonton TV, perasaan belum pernah melihat iklan 2 motor pabrikan Yamaha disamping. Mungkin pernah tapi tidak segencar motor lain walaupun masih dalam 1 pabrikan.

Misal kita melihat Jupiter MX, Yamaha Mio, Yamaha Vega ZR, dan saudara-saudaranya yang notabene ber-cc lebih kecil, mereka lebih sering nongol di TV.

Untuk Byson dan Scorpio iklan di TV "mungkin" tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Karena diakui atau tidak, motor-motor ber-cc besar (dibanding rata-rata motor di Indonesia) peminatnya adalah orang-orang yang intens dengan klub, komunitas, yang mana mereka juga intens nge-blog dan sharing informasi lewat dunia maya.

Jadi memang tidak salah bahwa iklan di TV hanya cenderung menjadi formalitas saja, bukan yang utama. Dan ini bisa kita lihat di pabrikan yang lain yang mengusung motor ber-cc besar dan harga menengah keatas seperti Suzuki Satria F, Ninja 250, CBR 250, dan 'motor ber-cc besar' yang lainnya...

Sabtu, 23 April 2011

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DUSUN PALUTUNGAN


Hari rabu tanggal 12 April 2011, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melaksanakan serah terima ternak domba kepada Lembaga Masyarakat Desa Konservasi “Alam Lestari” Dusun Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Dalam kegiatan serah terima ternak domba dihadiri perwakilan Desa Cisantana, perwakilan Kecamatan Cigugur, Perwakilan Koramil Cigugur dan kepolisian. Kepala Balai TNGC yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi PTN Wil I Kuningan menyampaikan bahwa domba yang diberikan merupakan tiket donasi pemberdayaan sebesar Rp 1.000 per pengunjung terhitung pada bulan November 2010 s.d Februari 2011 di obyek wisata alam Bumi Perkemahan Palutungan yang dikelola oleh CV Wisata Mustika Putri. Donasi pemberdayaan tersebut akan terus berkelanjutan sepanjang pengelolaan obyek wisata alam Bumi Perkemahan Palutungan terus berjalan, Harapannya, domba yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat eks penggarap walaupun baru mengakomodir sebagian kecil. Domba yang diberikan yaitu jenis garut dengan jumlah 28 (dua puluh delapan) ekor betina dan 2 (dua) ekor jantan yang dibagi kepada 7 (tujuh) sub kelompok RT.

Ketua LMDK Alam Lestari juga menyampaikan terima kasih kepada Balai TNGC atas perhatiannya kepada masyarakat eks penggarap, walaupun saat ini mengakomodir sebagian masyarakat. Mudah-mudahan dapat berkembang dan menghasilkan pendapatan lebih bagi masyarakat eks penggarap. Masyarakat Dusun Palutungan merupakan masyarakat yang mayoritas mata pencahariaannya menggarap di dalam kawasan TNGC. semenjak status kawasan menjadi kawasan taman nasional, sudah dilarang melakukan kegiatan pemanfaatan berbasis lahan seperti penanaman sayur mayur dan perkebunan. Dalam penanganan pembinaan dan penertiban penggunaan lahan yang tidak sesuai fungsinya, Balai TNGC melakukan tahapan diantaranya penyuluhan dan sosialisasi, operasi gabungan dan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat merupakan cara agar masyarakat termotivasi untuk mandiri dengan adanya perubahan pola piker, sikap dan perilaku. Perubahan pola pikir memang tidak mudah sehingga perlu didampingi secara intensif dimana pola pikir yang terbentuk hanya memanfaatkan lahan di dalam kawasan, sekarang masyarakat diajak berfikir kreatif untuk mengembangkan potensi yang ada dan bertanggung jawab atas bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah yang dibiayai oleh pajak rakyat. Dalam upaya optimalisasi pengawasan, Balai TNGC akan terus melakukan monitoring dan evaluasi sehingga lebih terkontrol dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak menutup kemungkinan dinas/instansi terkait untuk sama-sama mengevaluasi atas bantuan domba tersebut.



*)penyuluh kehutanan

Selasa, 05 April 2011

laporan aktivitas Gunung Merapi

berdasarkan laporan pos pengamanat gunung api Gunung Ciremai, diketahui cuaca dalam kondisi mendung/hujan, angin kecepatan sedang dari arah selatan Suhu Udara tercatat 24-30 derajat celsius, Gn Ciremai sering tertutup kabut pada waktu siang hari. pengukuran suhu air panas dilakukan 4 kali pengukuran dengan warna bening dan tidak berbau belerang. gempa terjadi pada bulan Maret 2011 sebanyak 169 kali kejadian terdiri dari gempa tektonik jauh sebanyak 126 kali, gempa tektonik lokal sebanyak 2 kali, gempa vulkanik type A sebanyak 9 kali, gempa vulkanik typeB sebanyak 2 kali dan gempa low frekwensi sebanyak 30 kali.


atas kajian tersebut saat ini Gunung Ciremai dalam keadaan normal