Sabtu, 23 April 2011
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DUSUN PALUTUNGAN
Hari rabu tanggal 12 April 2011, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melaksanakan serah terima ternak domba kepada Lembaga Masyarakat Desa Konservasi “Alam Lestari” Dusun Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Dalam kegiatan serah terima ternak domba dihadiri perwakilan Desa Cisantana, perwakilan Kecamatan Cigugur, Perwakilan Koramil Cigugur dan kepolisian. Kepala Balai TNGC yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi PTN Wil I Kuningan menyampaikan bahwa domba yang diberikan merupakan tiket donasi pemberdayaan sebesar Rp 1.000 per pengunjung terhitung pada bulan November 2010 s.d Februari 2011 di obyek wisata alam Bumi Perkemahan Palutungan yang dikelola oleh CV Wisata Mustika Putri. Donasi pemberdayaan tersebut akan terus berkelanjutan sepanjang pengelolaan obyek wisata alam Bumi Perkemahan Palutungan terus berjalan, Harapannya, domba yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat eks penggarap walaupun baru mengakomodir sebagian kecil. Domba yang diberikan yaitu jenis garut dengan jumlah 28 (dua puluh delapan) ekor betina dan 2 (dua) ekor jantan yang dibagi kepada 7 (tujuh) sub kelompok RT.
Ketua LMDK Alam Lestari juga menyampaikan terima kasih kepada Balai TNGC atas perhatiannya kepada masyarakat eks penggarap, walaupun saat ini mengakomodir sebagian masyarakat. Mudah-mudahan dapat berkembang dan menghasilkan pendapatan lebih bagi masyarakat eks penggarap. Masyarakat Dusun Palutungan merupakan masyarakat yang mayoritas mata pencahariaannya menggarap di dalam kawasan TNGC. semenjak status kawasan menjadi kawasan taman nasional, sudah dilarang melakukan kegiatan pemanfaatan berbasis lahan seperti penanaman sayur mayur dan perkebunan. Dalam penanganan pembinaan dan penertiban penggunaan lahan yang tidak sesuai fungsinya, Balai TNGC melakukan tahapan diantaranya penyuluhan dan sosialisasi, operasi gabungan dan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan cara agar masyarakat termotivasi untuk mandiri dengan adanya perubahan pola piker, sikap dan perilaku. Perubahan pola pikir memang tidak mudah sehingga perlu didampingi secara intensif dimana pola pikir yang terbentuk hanya memanfaatkan lahan di dalam kawasan, sekarang masyarakat diajak berfikir kreatif untuk mengembangkan potensi yang ada dan bertanggung jawab atas bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah yang dibiayai oleh pajak rakyat. Dalam upaya optimalisasi pengawasan, Balai TNGC akan terus melakukan monitoring dan evaluasi sehingga lebih terkontrol dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak menutup kemungkinan dinas/instansi terkait untuk sama-sama mengevaluasi atas bantuan domba tersebut.
*)penyuluh kehutanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar