Minggu, 19 September 2010

TIPS MUDIK DENGAN MOTOR BEBEK

-->
Mungkin tulisan dengan tema ini agak terlambat, namun tidak masalah. Sedikit tips sederhana ini bisa bermanfaat atau dicoba ketika arus balik nanti.
Sebenarnya cukup banyak juga yang menjelaskan bahwa mudik dengan motor memiliki resiko yang lebih besar dibanding dengan mobil, bus, ataupun transportasi umum yang lain. Namun karena keadaan kadang pilihan mudik dengan motor harus diambil juga. Untuk tips mudik dengan motor “lelaki” mungkin sudah banyak dibahas, sehingga kali ini saya ingin mengupas tentang tips mudik dengan motor bebek.
Hal pertama yang harus menjadi perhatian sebelum menjalani mudik (terutama jarak jauh) dengan motor bebek, pastikan bahwa pengendara sudah berpengalaman naik motor jarak jauh. Sangat tidak dianjurkan untuk yang pertama kali berkendara jarak jauh langsung melakukan hal ini.

-->
SECARA UMUM ADA 3 HAL POKOK YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN:
1.       Persiapan Fisik
a.       Cukup Istirahat
Kecelakaan berkendara hingga fatal sering terjadi akibat pengendara mengantuk. Sehingga sebelum melakukan perjalanan jauh pastikan cukup istirahat.
Hal ini berlaku juga ketika berkendara dijalan. Paling tidak 3 jam sekali pengendara HARUS beristirahat sejenak, entah makan camilan, minum, istirahat, sholat, dsb. Disamping itu mendinginkan mesin, karena mesin bebek rata-rata tidak berkapasitas besar dan tidak dirancang untuk rely jarak jauh.
Jika kantuk sudah mulai terasa walaupun baru sebentar berkendara segera menepi dan beristirahat ataupun meregangkan otot. HATI-HATI karena ketika kita tertidur dalam posisi berkendara walupun cuma 2 – 3 detik bisa fatal akibatnya.
b.      Cukup Makan dan Minum
Berkendara jarak jauh sebaiknya mengkondisikan perut dalam keadaan tidak lapar namun juga tidak kekenyangan.
Untuk urusan minum, pilihlah minuman yang ber-ion, isotonic, minuman bervitamin dsb karena ketika berkendara kita kehilangan banyak cairan, sehingga agar konsentrasi dan pikiran masih segar dan bisa fokus maka kita memerlukan lebih dari sekedar air putih. Waspada terhadap dehidrasi.
2.       Persiapan Motor
a.       Sangat dianjurkan servis dan ganti oli
Terutama bagi yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang mesin dan sejenisnya, sangat dianjurkan sebelum mudik servis di bengkel resmi sepeda motor anda dan ganti oli dahulu. Karena motor akan digunakan bekerja lebih ekstra dibanding sebelumnya.
b.      Mengutarakan daerah tujuan mudik kepada mekanik
Tujuan mengutarakannya kepada mekanik yang menangani motor kita adalah agar mekanik tahu seberapa jauh perjalanan yang akan ditempuh dan seberapa berat motor harus bekerja. Ini terkait dengan spare part mana yang harus diganti sekarang atau masih belum perlu untuk diganti. Misalkan busi, kampas rem, dsb.
c.       Periksa kondisi ban dengan baik
Ini merupakan salah satu komponen yang perlu mendapat perhatian ekstra. Jangan ambil resiko dengan nekat mengendarai motor dalam keadaan ban sudah gundul atau hampir gundul. Untuk berkendara jarak jauh apapun bisa terjadi, dengan kondisi ban gundul ban akan lebih mudah bocor, meletus, motor terpeleset dan kejadian-kejadian buruk lainnya sudah mengintai.
3.       Persiapan Perkap
a.       Box motor yang berkualitas
Menggunakan box motor untuk mudik memang hanya sebuah opsi saja. Namun jika rute yang kita tempuh memang jauh sebaiknya memang tidak menggendong tas dipundak kita, karena itu akan membuat kita gampang lelah.
Tas ransel yang sarat muatan akan membuat pundak kita seolah-olah mau copot dan itu sangat berdampak terhadap kemampuan berkonsentrasi kita ketika berkendara.
Jika memang anggaran cukup pilihlah box yang berkualitas bagus, begitu juga braket atau dudukannya. Atau bisa memilih yang lebih ekonomis, asalkan braketnya kuat. Karena braket menjadi tumpuan utama bagi box dan muatan yang berada didalamnya.
b.      Tas yang digunakan
Jika tidak menggunakan box bisa juga kita hanya memasang braket saja dan diatas braket kita taruh tas lalu diikat. Ini juga sangat mengandalkan kekuatan braket jadi perhitungkan dengan matang seberapa berat muatan yang kita bawa dan seberapa kuat braket mampu menahannya.
Ada baiknya untuk kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini siapkan plastik besar untuk membungkus tas ketika kita harus berkendara dalam kondisi hujan.
Untuk motor bebek kita bisa menempatkan tas didepan juga seperti ini:
-->
Namun yang harus tetap diperhatikan adalah posisi tas jangan sampai mengganggu posisi kaki untuk pindah gigi, melakukan pengereman, dan juga jangan sampai mengganggu setang ketika bermanufer. Pikirkan ulang lagi ketika kita berbelok dan masih tertahan oleh tas. Hal ini SANGAT BERBAHAYA!!!
a.       Tali temali dan pelengkapnya
Ketika menempatkan tas maupun barang bawaan kita di braket belakang ataupun di rangka motor bagian depan maka kita harus amat sangat cermat untuk urusan tali temali.
Pastikan barang bawaan kita terikat dengan kuat pada braket dudukan ataupun didepan, perlu juga dicoba berkendara beberapa saat sebelum kita benar-benar melakukan perjalanan untuk mudik.
Pastikan juga tali temali yang kita lakukan memang sangat rapi. JANGAN SAMPAI ada sisa tali yang bebas bergelantungan kesana-kemari, ini sangat berbahaya jika sampai masuk ke rantai atau roda.
Lebih baik tidak mencantolkan barang bawaan dalam plastik di cantolan sepeda motor, apalagi kekuatan plastiknya belum yakin. Karena ketika perjalanan jauh plastik rawan jebol dan barang bawaan bisa berhamburan dijalan dan membahayakan pengendara yang lain.
b.      Wear pack (perlengkapan yang kita pakai)
                                                              i.      Helm
Pastikan helm kita berkualitas, minim SNI. Dan juga terpasang serta terkunci dengan baik.
Kacanya juga bersih dan bisa memandang lepas kearah depan. Ada baiknya full face, namun jika tidak half face pun juga cukup asal standart.
                                                            ii.      Jaket
Jaket yang baik digunakan untuk bepergian jarak jauh adalah jaket kulit atau jaket dengan bahan lain yang berkualitas. Kita bisa mencari referensi jaket motor atau jaket touring.
                                                          iii.      Rompi
Kadang biarpun jaket yang kita kenakan sudah jaket kulit namun tetap saja masih memerlukan rompi. Hanya sebuah opsi saja, karena kondisi tiap orang berbeda-beda. Jika kita rawan untuk merasa sesak ketika terkena angin maka sebelum mengenakan jaket kulit kita mengenakan rompi terlebih dahulu minimal yang satu sisi – untuk melindungi dada saja.
                                                           iv.      Sarung tangan
Meskipun buka hal yang teramat pokok, namun kita bisa memilih sarung tangan yang nyaman agar ketika berkendara bisa menyerap keringat atau melindungi dari sinar matahari di siang yang terik.
                                                             v.      Sepatu
Untuk bepergian jarak jauh wajib mengenakan sepatu (jangan sandal jepit). Mungkin sebagian orang menganggap ini sepele, namun bisa berakibat fatal. Ada kejadian kecelakaan yang menyebabkan korban kehilangan salah satu jari kakinya karena ia berkendara dengan mengenakan sandal jepit dan terjadi srempetan. Disamping itu ketika melewati jalanan yang berpasir disiang hari percikan pasir akan terasa sangat menyakitkan jika kita hanya mengenakan sandal jepit.
                                                           vi.      Jas hujan
Saat ini cuaca tidak menentu, entah karena global warming atau yang lainnya. Namun yang perlu kita waspadai adalah hujan tidak bisa ditebak, sehingga kita harus senantiasa sedia jas hujan.
Pemilihan jas hujan untuk mudik atau bepergian jarak jauh sebaiknya yang berbentuk setelan baju dan celana (bukan ponco). Hilangkan asumsi bahwa dengan ponco kita bisa sekalian menutupi barang bawaan kita. Karena dijalan yang padat bisa saja jas ponco kita tersangkut di kendaraan lain yang akibatnya pengendara jatuh terpelanting.
Lebih baik jika ingin bawaan kita tidak kehujanan maka kita tutup plastik baru kita tali dengan rapi dan kuat. Dan untuk badan kita mengenakan jas hujan non-ponco.

POIN TAMBAHAN
Sebagai penutup ulasan sederhana tentang Mudik dengan motor bebek ini:
1.       Berdoa terlebih dahulu.
2.       Ingatlah selalu bahwa motor bebek kita gunakan untuk mudik, bukan untuk balapan. Dan juga perhatikan kapasitas mesin, misalkan kita menggunakan bebek 100cc maka ketika jalanan lurus dan sepi tak perlu menjadi “seperti pembalap” yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi. 80 – 90 kpj saja sudah cukup ngebut.
3.       Pastikan kita menjadi pemudik yang sadar hukum dan taat lalu lintas. Jangan sekali-kali melanggar lampu merah, marka jalan dan peraturan lalu lintas lainnya.
4.       Taati aturan yang melarang penggunaan ponsel ketika berkendara, sudah banyak kejadian karena melanggar nyawa taruhannya.
5.       Sayangi diri anda sendiri dengan tetap menyalakan lampu utama meskipun di siang hari.
Ini bertujuan menjadikan motor lebih terlihat bagi pengendara bus, truk ataupun mobil. Sehingga dengan mereka tahu keberadaan kita bisa menjadikan kita lebih aman dan terhindar dari terserempet mobil karena mobil tidak tahu kita ada disitu.
6.       Akan lebih safe jika kita mudik jarak jauh tidak berkendara sendirian, kita ikut dalam suatu rombongan (seperti orang touring) akan lebih aman. Karena kendaraan satu mungkin “kurang dianggap” oleh bus atau kendaraan besar lainnya, sehingga lebih berpotensi terserempet atau tertubruk dan sebagainya.
7.       Senantiasa ingatkan pada pikiran kita, bahwa kita membawa anak istri kita, keluarga yang kita cintai. Atau ketika kita berkendara sendirian ingatlah bahwa kita ditunggu oleh keluarga yang dikampung, dinantikan dengan penuh cinta dan datang dalam keadaan selamat tak kurang suatu apapun.
8.       Selamat Mudik dan Balik…Keep Safety Riding.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar