Senin, 07 Desember 2009

Catper Kiriman : Camping Ceria Curug Cilember

Udah pernah ke curug Cilember..? udah..? baguuss… saya belom soalnya..
Parah ya,, masak ke curug cilember aja belom pernah..
Tapi tenang aja, teman saya, mbak Ichaelmago, udah pernah kesana, and good for us, dia rela berbagi cerita perjalanannya buat kita.

So, baca – baca dulu yuk gan… Photobucket

Beberapa waktu yang lalu..saya dan beberapa teman saya memutuskan untuk berkemah di Curug Cilember. Kami kesana dengan menggunakan transportasi umum, yaitu bis dari Kampung Rambutan. Perjalanan kesana membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Sesampainya disana, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Menurut info yang kami dapat, dari jalan raya sampai ke Curug Cilember adalah sekitar 3 km. Sebenarnya tersedia ojek, tapi kami memilih untuk berjalan kaki. Selain sehat, juga hemat uang Di tengah perjalanan kami berhenti sebentar untuk shalat. Setelah selesai, kebetulan sekali sebuah angkot lewat. Maka kami pun menyetop angkot tersebut. Tapi sayangnya angkot tersebut tidak kuat menanjak, maka lagi-lagi kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sesampainya disana, kami ke loket dan melihat daftar harga. Untuk berkemah semalam hanya dikenakan tarif Rp. 12.500. Maka kami membayar, sebelumnya kami diperingatkan oleh penjaga loket agar mendirikan tenda yang terpisah antara wanita dan laki-laki, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah itu, kami langsung mendirikan tenda. Ternyata, teman saya membawa tenda yang kecil! Padahal sebelumnya dia menjamin bahwa tenda yang ia bawa cukup untuk kami semua. Kami terdiri dari 3 laki-laki dan 4 perempuan. Dan nyatanya tenda yang ia bawa hanya cukup untuk 2 orang. Kami pun sepakat untuk menyewa tenda disana. Menyewa tenda yang cukup untuk 4 orang hanya dikenakan biaya sekitar Rp. 80.000. Sudah termasuk 4 sleeping bag dan 1 lampion. Sebenarnya hanya disediakan 2 sleeping bag, tapi karena penjaga-nya berbaik hati, maka kami diberikan 4.
Kami memilih lokasi tenda di dekat Curug 7. Sekedar informasi, disini terdapat 7 curug. Antara curug satu dan lainnya, ada yang berdekatan, ada pula yang harus menempuh berjam-jam perjalanan. Curug 1 sampai 3 adalah curug yang jarang dikunjungi, karena untuk menempuhnya agak sedikit sulit. Terutama bila tidak ada persiapan. Namun warga sekitar sering kesana untuk mengumpulkan kayu.
Alasan kami memilih lokasi di Curug 7 adalah karena dekat dengan mushalla, toilet, pintu masuk, warung warga, dan air terjun. Di mushalla, tersedia 2 buah mukena dan beberapa sajadah serta Al-Qur’an. Air untuk wudhu bukan dari keran, melainkan langsung terpancar dari dinding yang berupa batu-batuan. Di dekat mushalla, terdapat sekitar 7 toilet (saya agak lupa, antara 7 atau 6).
Setelah selesai mendirikan tenda, kami pun bermain ke Curug 7. Disana kami mendapati sekumpulan orang Arab yang sedang berfoto dan juga ada wanita yang berfoto untuk pre-wedding. Kami pun ikut foto-foto disana. Setelah puas berfoto, kami pulang sambil mengumpulkan kayu bakar untuk api unggun malam harinya.
Saat maghrib tiba, kami pun ke mushalla dan duduk-duduk disana sampai Isya tiba. Setelah itu kami makan-makan dan menghabiskan waktu untuk bermain UNO Langit malam itu sangat cerah sehingga kami bisa melihat bintang-bintang dengan jelas.
Tengah malam, saya terbangun sekitar jam 2 karena perut keroncongan. Ternyata ada teman saya yang terbangun juga. Jadilah kami keluar tenda dan memasak. Udara sangat dingin. Sampai-sampai saya membawa sleeping bag keluar tenda. Saya pun memasak mie rebus sambil menunggu fajar terbit. Kami merasakan sejuknya angin malam sambil sesekali diiringi suara jangkrik dan anjing.
Pagi harinya, setelah melaksanakan ibadah shalat, kami langsung berjalan-jalan sekitar tenda dan menuju ke warung terdekat untuk sekedar minum teh hangat. Kami juga sempat melihat taman kupu-kupu, dimana di dalamnya saya melihat beberapa kupu-kupu yang sedang hinggap di atapnya.
Setelah puas bermain di Curug 7, kami meneruskan perjalanan ke Curug diatasnya. Tidak lupa kami mengunci tenda, lalu membawa sarapan pagi kami. Ya, kami akan makan pagi di Curug. Setelah melalui jalan yang terjal dan licin, sampailah kami di Curug 4, yang tempatnya amat strategis untuk makan-makan. Kami pun menhabiskan sarapan pagi kami, yang walaupun hanya nasi dan secuil ayam, tapi terasa nikmat sekali.
Selesai makan, kami kembali ke tenda dengan menggunakan rute yang berbeda. Ternyata lebih enak rute yang kedua ini, karena sudah diberi batu-batuan sebagai tangga. Rute ini pula yang biasa dipakai warga setempat untuk mencari kayu sampai ke curug 3.
Kami kembali lagi ke curug 7, kali ini untuk mandi, alias basah-basahan. Kami melihat masih banyak orang Arab berseliweran. Mereka berkelompok-kelompok, sepertinya keluarga besar. Ini menunjukkan bahwa tempat wisata ini sudah terkenal dikalangan mereka. Mereka menikmati Curug 7 sambil sesekali berfoto dan bermain air.
Setelah puas bermain air, kami kembali ke tenda lalu mandi dan membereskan tenda. Kami selesai sekitar pukul 10 lalu pulang ke Jakarta. Rute pulang selalu lebih mudah dari rute berangkat. Sebelumnya kami bertanya rute terdekat menuju jalan raya, dan benar saja, rute itu memang agak lebih dekat disbanding rute yang kami ambil saat berangkat. Pemandangan di sepanjang jalannya pun tidak kalah indah. Maka sampailah kami di jalan raya, dan tidak lama kemudian bis menuju Jakarta datang. Kami naik ke dalam bus, lalu sampailah kami di Jakarta. Liburan yang menyenangkan!

Dan ini foto - fotonya
Spoiler:


Istirahat sejenak di perjalanan


Papan selamat datangnya



Mencari kayu untuk api unggun


Bebatuan disekitar curug 7


Wanita arab sedang berkumpul


Uno adalah permainan favorite kami


Curug


Ada kupu lho didalam


Iseng mengumpulkan biji - bijian


sarapan pagi di curug 4





Gimana,,, asik kan.?

Oh ya, kalo mau kenalan sama mbak yang punya catper, maen - maen aja ke blognya..
klik disini

Sabtu, 05 Desember 2009

Napak Tilas Soe Hok Gie 1969-2009

Description
Napak Tilas Soe Hok Gie 1969-2009
Cintailah Kehidupan: Satu pikiran, ucapan, dan perbuatan.
Kami komunitas pencinta alam se-Malang dan Mapala UI mengundang rekan-rekan sekalian untuk turut berpartisipasi dalam peringatan Napak Tilas Soe Hok Gie 1969-2009 'Cintailah kehidupan: Satu pikiran, ucapan, dan perbuatan'.
Napak Tilas Soe Hok Gie 1969-2009

Start Time: Monday, December 7, 2009 at 8:00am
End Time : Sunday, December 20, 2009 at 1:00pm
Location : Kota Malang dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Prolog:

Dan saat nanti, Desember 2009, tepat 40 tahun meninggalnya Soe Hok
Gie, kami –kelompok dan individu penggiat alam bebas, yang beratensi
terhadap ide dan pemikiran Hok Gie– berniat berkumpul mengenang dan
menyoba memahami lebih dalam ide dan pemikiran Soe Hok Gie.

Momen tersebut penting, karena selain semangat Soe Hok Gie masih
relevan di era sekarang ini, kami menyakini bahwa ada satu pesan dari
semangat Hok Gie tersebut yang saat ini bisa diaplikasi secara bersama
untuk menjadi gerakan sosial (social movement).

Kegiatan ini akan dilaksanakan di wilayah Malang, tepatnya di pinggir
Danau Ranu Regulo, Desa Ranu Pani, di kaki Gunung Semeru. Pemilihan
lokasi yang spesifik ini didasarkan pada karakteristik yang unik dari kota
Malang yang dikelilingi oleh gunung-gunung, sehingga banyak tokoh dan
kelompok penggiat alam bebas yang lahir di Malang.
untuk informasi bisa menghubungi MAPALA UI di (021) 78884872


Selasa, 24 November 2009

Gambar Gunung Via Google Earth

Salah seorang temen saya, sebut saja ngguh, jangan mawar atau melati , membuat sebuah thread di subforum pendakian gunung di Kaskus. isinya menarik, screenshot dari gambar2 gunung di Indonesia yang di ambil dari google Earth. Lalu, terinspirasi dari keisengan temen saya itu, saya juga iseng2 pasang gambarnya disini . Lumayan lah, buat yang gak bisa melakukan pendakian Gunung karena cuaca yang kurang bersahabat akhir2 ini, anda masih bisa menghibur diri melihat image gunung favorite anda berkat keisengan temen saya, saudara ngguh.

Ya udah lah, daripada malah kebablasan basa basinya. Mending langsung liat aja deh..
Kalo suka ya comment, kalo gak suka ya………………….
Tak bilangin om ngguh nanti, dia agak2 maho lho…
Piss…

Monggo dilihat

Spoiler:
Rinjani - NTB



Spoiler:
Gede Pangrango



Spoiler:
Krakatau



Spoiler:
Lawu



Spoiler:
Mahameru



Spoiler:
Slamet



Spoiler:
Kerinci



Spoiler:
Cikuray



Spoiler:
Arjuno



Spoiler:
Agung




Spoiler:
Argopuro



bagus kan.?
Emang gak terlalu jernih sih, maklum, kata yang bersangkutan, itu diambil dari googlemap yang gratisan. Mungkin kalo pake yang pro, alias yang gak gratis, bisa lebih bagus ya gambarnya..
gak semua gambar saya copy kesini. kalo mau lihat lebih lengkapnya, silahkan klik disini

Selasa, 17 November 2009

Pelatihan Gunung-Hutan Eiger (MJC East) 2009

Untuk ketujuh kalinya PT. Eigerindo MPI melalui Eiger Adventure Service Team
(EAST) kembali akan menggelar pelatihan gunung hutan, atau yang biasa dikenal
dengan nama Mountain and Jungle Course (MJC) – EAST 2009. Lokasi yang dipilih
kali ini adalah kawasan Gn. Merapi, Yogyakarta, tanggal 18 s/d 24 Desember 2009.

Tema yang akan diangkat pada MJC kali ini yaitu : Land Navigation For Disaster
Management
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, diantaranya adalah :
1. Menyampaikan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melakukan kegiatan di
alam terbuka, khususnya dalam bidang pendakian gunung dan penjelajahan hutan
2. Memberikan gambaran umum mengenai pemahaman karakteristik bencana bagi para
penggiat kegiatan di alam terbuka / pencinta alam yang sering terlibat dalam
upaya mitigasi dan penanganan tanggap darurat bencana [pra bencana, ketika
bencana dan pasca bencana]
3. Panduan praktis bagi para penggiat kegiatan di alam terbuka dalam membaca dan
menggunakan peta-kompas untuk memetakan daerah yang terkena bencana
4. Memberikan gambaran tentang pengetahuan Medical First Rescue dengan
pokok-pokok substansi ; gambaran umum MFR, penyebab serta penanggulangan secara
praktis
5. Mempererat tali silaturahmi dan kerja sama para penggiat kegiatan di alam
terbuka baik dari kalangan perhimpunan atau kelompok pencinta alam dan pendaki
gunung, maupun perorangan

Ada tiga aspek yang akan disampaikan sebagai materi pelatihan dalam MJC – EAST
2009, yaitu :
1. Aspek mental, antara lain membangun sifat berani, jujur, tabah, ulet, setia
kawan, rendah hati dan cinta alam serta cinta tanah air.
2. Aspek fisik, antara lain pembinaan ketangguhan fisik, bukan saja pada saat
kondisi yang normal, tetapi juga pada kondisi yang minimal sesuai dengan
kebutuhan gerak di alam terbuka.
3. Aspek keterampilan, antara lain pengajaran dan latihan penguasaan berbagai
ilmu pokok serta kecakapan untuk melakukan penjelajahan sebagai modal dasar
untuk mampu melakukan kegiatan di alam terbuka, khususnya pendakian gunung dan
penjelajahan hutan.

Peserta terbuka untuk seluruh anggota organisasi Pencita Alam atau organisasi
umum lainnya, instansi pemerintah, umum dan perorangan.

Biaya pendaftaran sebesar Rp. 300.000,- per orang, tidak termasuk konsumsi
selama kegiatan.

Pendaftaran mulai tgl. 23 November s/d 12 Desember 2009 mulai pukul 09.00 s/d 16
WIB

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi :
EAST [Eiger Adventure Service Team]
Jl. Cihampelas 22 Bandung 40116 Jawa Barat
Telp. 022-4231668 [jam kerja], Fax. 022-4232173
Email : east@eigeradventure.com


Sekolah Esar Wanadri 2009

Kejadian-kejadian hilangnya para pendaki gunung di Indonesia sudah bukan hal yang baru lagi bagi wajah salah satu jenis kegiatan alam terbuka yang memang paling banyak penggiatnya di Indonesia ini. Hal ini terjadi kebanyakan akibat kecerobohan-kecerobohan yang dilakukan oleh para penggiatnya (Subjective danger).

Terlepas dari sebab-sebab kecelakaan terjadi, ada satu kegiatan yang tidak kalah pentingnya untuk dicermati, yaitu penanggulangan untuk menyelamatkan para pendaki yang mengalami musibah tersebut. Sering kita mendengar terjadinya kegagalan-kegalan dalam operasi SAR yang dilakukan (gagal menyelamatkan survivor dalam keadaan hidup) yang diakibatkan oleh keterlambatan informasi yang diberikan, kacaunya sistem pencarian yang dilakukan, dan kadang keterbatasan SDM (baik secara kualitas maupun kuantitas) yang terlibat serta keterbatasan peralatan penunjang yang dibutuhkan dalam operasi SAR yang diadakan. Hal-hal tersebut diperparah dengan kurangnya tingkat kesadaran “rasa kemanusiaan’ dan “ego” para penolong .

Berita-berita kehilangan yang sering menghiasi koran-koran harian di Indonesia (yang menjadi salah satu media pemberitaan informasi adanya kecelakaan gunung) kerap (sudah) terlambat pemberitaannya. Penanganan operasi SAR pertama kali kadang dilakukan tanpa sistem yang jelas dan terarah, sehingga daerah pencarian yang seharusnya dijaga (untuk keperluan pencarian/jejak-jejak) menjadi kacau. Orang-orang lapangan (SRU) yang terlibat dalam Operasi SAR kadang tidak ditunjang kemampuan yang sesuai untuk kualifikasi seorang SRU. Sehingga operasi yang seharusnya berjalan cepat (mengingat prinsip 3C dalam operasi SAR), menjadi berjalan lambat. Memang dalam suatu operasi SAR tidak dibatasi keinginan seseorang untuk turut membantu dalam pencarian, tetapi harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tiap orang, agar operasi pencarian tidak diperparah oleh kejadian ‘kecelakaan kedua’ yang terjadi pada regu pencari.

Akibat dari beberapa faktor kegagalan operasi SAR yang terjadi mengakibatkan Survivor (bila ditemukan ) sudah dalam keadaan tak bernyawa. Sehingga operasi SAR yang digelar merupakan upaya untuk mencari mayat, bukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang.

Untuk menekan kegagalan yang terjadi dalam suatu Operasi SAR, Wanadri melaui Badan Diklat Wanadri berupaya untuk menyediakan tenaga-tenaga yang memiliki kualifikasi untuk seorang SRU operasi SAR Gunung Hutan dengan menggelar Sekolah ESAR. Kurikulum yang digunakan untuk Sekolah ESAR 09 ini mengacu kepada kejadian-kejadian yang sering terjadi di Indonesia.

waktu : senin, 28 december 2009 at 7:00am - , rabu 6 januari 2010 at 4:30pm
Lokasi : Taman Nasional Gn Gede - Pangrango
pendaftaran 15 nov s/d 20 des 2009.
Biaya Rp. 500 rb.
Lokasi pendaftaran: Sekretariat Wanadri Jl. Aceh 155 Bandung (022) 4206440,
Jl. Pahlawan 12A, Kalibata, Jakarta (021) 79184012.

Extreme Journey 2

Buat kawan - kawan yang suka memacu adrenalin dan tantangan alam bebas, ada sebuah event yang di selenggarakan oleh calderaindonesia.com
Silahkan baca hasil copas dari situs nya dibawah ini untuk info selengkapnya.
KONSEP
Sebuah perjalanan panjang penuh tantangan bagi para
PETUALANG SEJATI
Perjalanan dan petualangan dimulai sejak para petualang ini mendaftarkan diri mengikuti tantangan Orienteering agar dapat mengikuti tahapan selanjutnya. jika lolos tahapan Orienteering berikutnya adalah Eco Challenge yang sangat mendebarkan mesti dihadapi selama 48 jam nonstop agar dapat memasuki babak final untuk mendapatkan tiket TO EXPLORE THE WORLD

lombanya terdiri dari 3 babak:
1. Orienteering
tujuan pengenalan teknik orientasi. mengukur kemampuan anda
dibandingkan team lain
2. Eco Challenge
berikut beberapa tantangan yang harus dhadapi setiap team, yang harus
mereka atasi dalam 48 jam nonstop
- Trekking
- Rafting
- Ascending
- Mountain Biking
- River Crossing
3. Final Challenge
- Sea Kayaking
- Mountain Biking
- Dune Driving
- Camel Race
- Rock Climbing


satu team terdiri dari 3 orang
biaya 500 ribu/ team


untuk selengkapnya dapat langsung kunjungi link di bawah ini
calderaindonesia

Kamis, 15 Oktober 2009

Daftar Gunung Tertinggi Dunia

Berikut adalah daftar puncak gunung tertinggi di dunia:

1. Everest, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 29,035 ft / 8,850 m.
2. K2 (Godwin Austen), pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 28,250 ft / 8,611 m.
3. Kangchenjunga, pegunungan Himalaya, India/Nepal, 28,169 ft / 8,586 m.
4. Lhotse I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,940 ft / 8,516 m.

5. Makalu I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,766 ft / 8,463 m.
6. Cho Oyu, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 26,906 ft / 8,201 m.
7. Dhaulagiri, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,795 ft / 8,167 m.
8. Manaslu I, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,781 ft / 8,163 m.
9. Nanga Parbat, pegunungan Himalaya, Pakistan, 26,660 ft / 8,125 m.
10. Annapurna, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,545 ft / 8,091 m.
11. Gasherbrum I, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,470 ft / 8,068 m.
12. Puncak Broad, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,400 ft / 8,047 m.
13. Gasherbrum II, pegunungan Karakoram, Pakistan/China, 26,360 ft / 8,035 m.
14. Shishapangma (Gosainthan), pegunungan Himalaya, Tibet, 26,289 ft / 8,013 m.
15. Annapurna II, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,041 ft / 7,937 m.
16. Gyachung Kang, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,910 ft / 7,897 m.
17. Distaghil Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,858 ft / 7,882 m.
18. Himalchuli, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,801 ft / 7,864 m.
19. Nuptse, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,726 ft / 7,841 m.
20. Nanda Devi, pegunungan Himalaya, India, 25,663 ft / 7,824 m.
21. Masherbrum, pegunungan Karakoram, Kashmir, 25,660 ft / 7,821 m.
22. Rakaposhi, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,551 ft / 7,788 m.
23. Kanjut Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,461 ft / 7,761 m.
24. Kamet, pegunungan Himalaya, India/Tibet, 25,446 ft / 7,756 m.
25. Namcha Barwa, pegunungan Himalaya, Tibet, 25,445 ft / 7,756 m.
26. Gurla Mandhata, pegunungan Himalaya, Tibet, 25,355 ft / 7,728 m.
27. Ulugh Muztagh, Kunlun, Tibet, 25,340 ft / 7,723 m.
28. Kungur, Muztagh Ata, China, 25,325 ft / 7,719 m.
29. Tirich Mir, Hindu Kush, Pakistan, 25,230 ft / 7,690 m.
30. Saser Kangri, pegunungan Karakoram, India, 25,172 ft / 7,672 m.
31. Makalu II, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,120 ft / 7,657 m.
32. Minya Konka (Gongga Shan), pegunungan Daxue, China, 24,900 ft / 7,590 m.
33. Kula Kangri, pegunungan Himalaya, Bhutan, 24,783 ft / 7,554 m.
34. Chang-tzu, pegunungan Himalaya, Tibet, 24,780 ft / 7,553 m.
35. Muztagh Ata, pegununganMuztagh Ata, China, 24,757 ft / 7,546 m.
36. Skyang Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 24,750 ft / 7,544 m.
37. Puncak Ismail Samani (dulu Puncak Stalin dan Puncak Komunis), pegunungan Pamir Tajikistan, 24,590 ft / 7,495 m.
38. Puncak Jongsong, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,472 ft / 7,459 m.
39. Puncak Pobeda, Tien Shan, Kyrgyzstan, 24,406 ft/ 7,439 m.
40. Sia Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 24,350 ft / 7,422 m.
41. Puncak Haramosh, pegunungan Karakoram, Pakistan, 24,270 ft / 7,397 m.
42. Istoro Nal, pegunungan Hindu Kush, Pakistan, 24,240 ft / 7,388 m.
43. Puncak Tent, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,165 ft / 7,365 m.
44. Chomo Lhari, pegunungan Himalaya, Tibet/Bhutan, 24,040 ft / 7,327 m.
45. Chamlang, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,012 ft / 7,319 m.
46. Kabru, pegunungan Himalaya, Nepal, 24,002 ft / 7,316 m.
47. Alung Gangri, pegunungan Himalaya, Tibet, 24,000 ft / 7,315 m.
48. Baltoro Kangri, pegunungan Himalaya, Kashmir, 23,990 ft / 7,312 m.
49. Muztagh Ata (K-5), pegununganKunlun, China, 23,890 ft / 7,282 m.
50. Mana, pegunungan Himalaya, India, 23,860 ft / 7,273 m.
51. Baruntse, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,688 ft / 7,220 m.
52. Puncak Nepal, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,500 ft / 7,163 m.
53. Amne Machin, pegununganKunlun, China, 23,490 ft / 7,160 m.
54. Gauri Sankar, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 23,440 ft / 7,145 m.
55. Badrinath, pegunungan Himalaya, India, 23,420 ft / 7,138 m.
56. Nunkun, pegunungan Himalaya, Kashmir, 23,410 ft / 7,135 m.
57. Puncak Lenin, pegunungan Pamir, Tajikistan/Kyrgyzstan, 23,405 ft / 7,134 m.
58. Pyramid, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,400 ft / 7,132 m.
59. Api, pegunungan Himalaya, Nepal, 23,399 ft / 7,132 m.
60. Pauhunri, pegunungan Himalaya, India/China, 23,385 ft / 7,128 m.
61. Trisul, pegunungan Himalaya, India, 23,360 ft / 7,120 m.
62. Puncak Korzhenevski, pegunungan Pamir, Tajikistan, 23,310 ft / 7,105 m.
63. Kangto, pegunungan Himalaya, Tibet, 23,260 ft / 7,090 m.
64. Nyainqentanglha, Nyainqentanglha Shan, China, 23,255 ft / 7,088 m.
65. Trisuli, pegunungan Himalaya, India, 23,210 ft / 7,074 m.
66. Dunagiri, pegunungan Himalaya, India, 23,184 ft / 7,066 m.
67. Puncak Revolution, pegunungan Pamir, Tajikistan, 22,880 ft / 6,974 m.
68. Aconcagua, pegunungan Andes, Argentina, 22,834 ft / 6,960 m.
69. Ojos del Salado, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,664 ft / 6,908 m.
70. Bonete, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,546 ft / 6,872 m.
71. Ama Dablam, pegunungan Himalaya, Nepal, 22,494 ft / 6,856 m.
72. Tupungato, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,310 ft / 6,800 m.
73. Puncak Moscow, pegunungan Pamir, Tajikistan, 22,260 ft / 6,785 m.
74. Pissis, pegunungan Andes, Argentina, 22,241 ft / 6,779 m.
75. Mercedario, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,211 ft / 6,770 m.
76. Huascarán, pegunungan Andes, Peru, 22,205 ft / 6,768 m.
77. Llullaillaco, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 22,057 ft / 6,723 m.
78. El Libertador, pegunungan Andes, Argentina, 22,047 ft / 6,720 m.
79. Cachi, pegunungan Andes, Argentina, 22,047 ft / 6,720 m.
80. Kailas, pegunungan Himalaya, Tibet, 22,027 ft / 6,714 m.
81. Incahuasi, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 21,720 ft / 6,620 m.
82. Yerupaja, pegunungan Andes, Peru, 21,709 ft / 6,617 m.
83. Kurumda, pegunungan Pamir, Tajikistan, 21,686 ft / 6,610 m.
84. Galan, pegunungan Andes, Argentina, 21,654 ft / 6,600 m.
85. El Muerto, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 21,463 ft / 6,542 m.
86. Sajama, pegunungan Andes, Bolivia, 21,391 ft / 6,520 m.
87. Nacimiento, pegunungan Andes, Argentina, 21,302 ft / 6,493 m.
88. Illampu, pegunungan Andes, Bolivia, 21,276 ft / 6,485 m.
89. Illimani, pegunungan Andes, Bolivia, 21,201 ft / 6,462 m.
90. Coropuna, pegunungan Andes, Peru, 21,083 ft / 6,426 m.
91. Laudo, pegunungan Andes, Argentina, 20,997 ft / 6,400 m.
92. Ancohuma, pegunungan Andes, Bolivia, 20,958 ft / 6,388 m.
93. Cuzco, pegunungan Andes, Peru, 20,945 ft / 6,384 m.
94. Ausangate (Toro), pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,932 ft / 6,380 m.
95. Tres Cruces, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,853 ft / 6,356 m.
96. Huandoy, pegunungan Andes, Peru, 20,852 ft / 6,356 m.
97. Parinacota, pegunungan Andes, Bolivia/Chili, 20,768 ft / 6,330 m.
98. Tortolas, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,745 ft / 6,323 m.
99. Chimborazo, pegunungan Andes, Ecuador, 20,702 ft / 6,310 m.
100. Ampato, pegunungan Andes, Peru, 20,702 ft 6,310 m.
101. El Condor, pegunungan Andes, Argentina, 20,669 ft / 6,300 m.
102. Salcantay, pegunungan Andes, Peru, 20,574 ft / 6,271 m.
103. Huancarhuas, pegunungan Andes, Peru, 20,531 ft / 6,258 m.
104. Famatina, pegunungan Andes, Argentina, 20,505 ft / 6,250 m.
105. Pumasillo, pegunungan Andes, Peru, 20,492 ft / 6,246 m.
106. Solo, pegunungan Andes, Argentina, 20,492 ft / 6,246 m.
107. Polleras, pegunungan Andes, Argentina, 20,456 ft / 6,235 m.
108. Pular, pegunungan Andes, Chili, 20,423 ft / 6,225 m.
109. Chañi, pegunungan Andes, Argentina, 20,341 ft / 6,200 m.
110. McKinley (Denali), pegununganAlaska, Alaska, 20,320 ft / 6,194 m.
111. Aucanquilcha, pegunungan Andes, Chili, 20,295 ft / 6,186 m.
112. Juncal, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,276 ft / 6,180 m.
113. Negro, pegunungan Andes, Argentina, 20,184 ft / 6,152 m.
114. Quela, pegunungan Andes, Argentina, 20,128 ft / 6,135 m.
115. Condoriri, pegunungan Andes, Bolivia, 20,095 ft / 6,125 m.
116. Palermo, pegunungan Andes, Argentina, 20,079 ft / 6,120 m.
117. Solimana, pegunungan Andes, Peru, 20,068 ft / 6,117 m.
118. San Juan, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,049 ft / 6,111 m.
119. Sierra Nevada, pegunungan Andes, Argentina, 20,023 ft / 6,103 m.
120. Antofalla, pegunungan Andes, Argentina, 20,013 ft / 6,100 m.
121. Marmolejo, pegunungan Andes, Argentina/Chili, 20,013 ft / 6,100 m.

sumber : http://ariesta-ryan.blogspot.com/2009/07/daftar-gunung-tertinggi-dunia.html