Siapa yang tidak suka dengan piknik, jalan-jalan, liburan dan sejenisnya? Apalagi kao gratisan, wuihh ibarat lagi mimpi trus tiba-tiba bangun dari tidur dan mimpi itu terwujud. Seneng bukan main.
Seperti itulah yang saya rasakan beberapa waktu lalu, pagi-pagi dapat tawaran tiket gratis travelling bali lombok. Ya gratis tis, makan, transportasi, penginapan, tiket masuk lokasi dan sejenisnya udah ada yang nanggung (include dalam tiket tersebut) dan jumlahnya 3 tiket, artinya saya masih bisa mengajak 2 orang kawan. Semua karena korban atau dampak peraturan Mentri Pendidikan yang mewajibkan penataran kurikulum baru bagi guru SD harus rampung sebelum puasa. Sehingga orang tua saya yang kena peraturan, jauh hari sudah mempersiapkan piknik bersama koperasi guru-guru ahirnya merelakan tiketnya untuk saya. Alhamdulillah, semoga lain waktu dapat ganti buat bapak ibu saya.
Kita mulai cerita travelllingnya. Saya mengajak seorang teman waktu kuliah dan satu orang lagi keponakan yang keduanya sama-sama pecinta jalan-jalan dan naik gunung. Bagi orang yang jarang travelling ataupun jelajah pasti akan sangat detil mempersiapkan bekal. Sejak beberapa hari sebelum berangkat sudah ditata tasnya dan disiapkan semuanya. Namun kami tidak, cukup di list saja apa yang perlu dibawa di secarik kertas. Padi hari H sebelum berangkat masukkan semua barang yang ada di lisg ke dalam ransel lalu angkat. Selesai. Dan satu jam sebelum keberangkatan saya baru menyiapkannya, mandi lalu berangkat ke titik kumpul di Alun-alun utara surakarta.
Kalau ditanya, apa sih enaknya piknik bareng bapak ibu guru yang rata-rata anaknya sudah besar dan beberapa sudah bercucu? Tidak ada, pasti seleranya akan berbeda dan siapa partner dijalan itu sangat menentukan kenyamanan kita ketika travelling. Lalu kenapa mau? Jawabannya adalah, tidak ada yang salah dengan kata "gratisan".hahaha Demi Bali dan Lombok yang gratisan, peduli amat tentang nyaman gak nyaman. Makan dengan apa tidur dimana kami sudah biasa "hidup susah", gak ada orang yang dikenalpun gak masalah. Bagi saya sekalipun saya berangkat sendirian pun akan saya ambil pilihan itu.
Menikmati macet di malam hari |
Apa yang bisa dilakukan selama itu? Apakah mau mandi dulu? Kalo mau sih gak apa-tapo kita tidak karena daripada bayar untuk mandi mending buat beli segelas kopi. Di pelabuhan segelas kopi ada yang harga 3.000 dan 5.000. Saya memilih susu panas saja 3.000, kalo mau beli makan semisal popmie pasti harganya diatas harga standart. Artinya, standartnya tempat ini memang segitu, lebih daripada minimarket. Lagipula kalo udah ikut rombongan piknik pasti makan sudah dijamin, tinggal nunggu waktu saja pasti sarapan juga. Berhemat mennn..
Perjalanan kali ini memang saya niatkan untuk ajang hunting foto. Tripod, kamera, batre ekstra sudah saya siapkan demi hunting foto yang pastinya baru. Namun pagi itu di pelabuhan ketapang cuaca kurang bersahabat, berharap ada sunset dari atas laut ternyata mendung. Ya sudah tak ada sunset bukan berarti kamera off, masih banyak obyek lain untuk di foto. Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar