Rabu, 15 Januari 2014

Hunting foto Kemuning Karanganyar


Suatu malam iseng-iseng saya mampir ke web Landscape Indonesia, yang memang meracuni dengan hasil jepretan foto-foto yang luar biasa cantik dengan tema landscape. 

Ternyata jargon "meracuni" itu memang benar, saya teracuni. Malam itu juga saya langsung menyiapkan kamera, tas dan tripod dalam kondisi ready dan mudah dijangkau. Menyiapkan jaket, dompet, uang, ponsel, kontak sepeda motor. Besok pagi meluncur ke arah Kemuning. 

Pagi hari ketika Masjid di sekitar saya mulai ada yang adzan saya bergegas mengenakan perkap membawa peralatan dan berangkat. Sholat subuh di SPBU daerah Karanganyar. Selepas sholat cek bensin masih cukup, langsung meluncur ke arah Ngargoyoso. Ah, ternyata aku masih sama dengan style ku beberapa waktu dulu ketika sedang skripsian. Mbolang seru itu sendirian, kalo barengan banyakan ribetnya. Jadilah pagi ini saya juga meluncur sendirian. 


salah satu sudut faforit
Tiba di area kebun teh masih dalam zona peralihan antara gelap ke terang. Berusaha mengejar ke ketinggian agar bisa mendapatkan view lampu kelap-kelip di kota gagal. 

Ternyata sampai diatas sudah terang. Ya sudah tak apa.. Lanjut berkeliling mencari tempat yang bagus untuk spot foto. Berusaha eksplorasi beberapa jepretan namun belum menemukan settingan yang pas untuk kameraku. 


Aku ingin mendapatkan file RAW namun dengan hasil mentahnya mendekati JPG Landacape mode sehingga nanti ketika diolah agar mendekati nyata tidak terlalu sulit. Belun juga menarik. Kasat mata saya bisa merasakan birunya langit namun dalam foto hanya warna putih. Setelah beberapa saat otak-ik dan pindah tempat. 


pucuk pucuk teh

Akhirnya ketemu juga settingan yang pas. Tepat saat itu juga matahari mulai muncul menyinari hamparan perkebunan teh dengan cantiknya. Untuk beberapa saat saya takjub dan hanya bengong. 

Ternyata tempat ini sangat WOW ketika golden hour, ketika matahari mulai menyinari hamparan perkebunan teh ini. Jika belum terkena sinar matahari memang sudah cukup bagus, biru langit, hijau dedaunan teh, udara yang segar. Namun ketika matahari bersinar, waoww.. 


Apa yang dikatakan orang tentang golden hour dalam fotografi memang benar, inilah golden moment untuk foto lansekap alam. Langit bersih dan biru, matahari yang belum panas dan pebukitan berselimut pohon teh yang hijau segar.hmmm... 

Setelah mendapatkan beberapa foto menarik masih ada waktu sebentar sebelum hari makin siang dan panas serta harus pulang ke rumah untuk kerjaan yang lain tak ada salahnya "trabas sejenak" mengoptimalkan ban tahu yang masih bertaring. Arrrr...blusuk sana sini dengan mudahnya, mesin boleh kecil tapi nyali besar dan ban bergigi.

Selesai itu pulang, alhamdulillah untuk hari ini. Refresh yang sangat fresh mampu memberikan semangat selama beberapa hari ke depan. Mungkin 2 pekan lagi cari spot menarik lainnya..

Sunrise Waduk Mulur

waduk mulur pagi itu

Tidak semua "wisata" itu mewah dan harus merogoh kocek dalam-dalam. 

Menurut saya "wisata" itu yang penting kita bisa refresh menikmati nuansa yang berbeda, pemandangan yang berbeda itu sudah cukup. Waduk mulur ini merupakan salah satu alternatif yang bisa kita kunjungi dan tentu saja biaya murah. 


Masuk harus bayar? tentu tidak. Saya kesini hanya butuh modal motor dan bensin sekitar 1 liter lebih dikit. Waduk ini merupakan salah satu waduk kecil yang fungsi utamanya bukan pariwisata sebenarnya, namun tak ada salahnya tempat ini jadi lokasi wisata.


keramba milik masyarakat

Berangkat kesini pagi-pagi menyenangkan, perjalanan tidak panas, sampai disini masih sepi, baru ada beberapa masyarakat yang beraktifitas mengolah tambak ikannya dan ada beberapa yang memancing. 

Sukur-sukur dapet moment sunrise, namun kebetulan sunrise pagi ini terhalang mendung dan hanya dapet sedikit cahaya yang menyala cukup bagus. Sebentar saja, tidak lebih dari 2 menit lalu langit menjadi biasa lagi. Ah, memang moment sunrise atau sunset itu sesuatu yang langka untuk bisa diabadikan dengan baik.


salah satu sudut yang lain

Setelah hari menjelang siang saatnya pulang, sebelum matahari bersinar panas ataupun mendung berubah menjadi hujan. Refresh sudah, saatnya kembali ke pekerjaan dan kesibukan seperti biasa.

Bukit Joglo (Landasan Gantolle Wonogiri)

Cukup sering mendengar nama tempat ini, namun rasa penasaran yang saya coba puaskan dengan googling belum menemukan jawaban yang pas di hati. Saat itu belum banyak yang menuliskan tentang lokasi ini, karena sebenarnya ini bukan lokasi wisata seperti waduk, pantai, taman bermain, dsb. Tujuan dibangunnya tempat ini adalah untuk latihan terbang Gantolle.

Langsung ke inti cerita, dari info yang saya dapat lokasinya dekat dengan Waduk Gajah Mungkur. Ya, hanya itu informasi yang saya dapat dan kemudian saya putuskan untuk berangkat mencari lokasi ini.

Tanggal 10 September 2013, siang hari saya menyiapkan kamera prosummer yang sekarang sudah laku terjual, slayer, kacamata hitam, sarung tangan, jaket, minuman, dsb. Sama seperti kebiasaan saya sebelumnya, pergi tanpa planning kecuali 5-10 menit menjelang keberangkatan. Ternyata memang tepat seperti apa yang telah di beritakan dalam beberapa artikel hasil googling saya. Gapura tepat berada di kanan jalan sekitar 2 km sebelum pintu lokasi Waduk Gajah Mungkur. Tidak sesulit yang saya bayangkan di awal, karena memang lokasi ini tepat di tepi jalan dan di gapura sudah ada tulisannya. 

Rute selanjutnya adalah perjalanan menanjak, di kanan kiri jalan isinya ladang dan perkampungan. Kondisi jalan cukup rusak, tanjakan secara umum mudah namun tetap saja ada beberapa titik yang berat untuk motor bebek 100cc ini. Ada 1 hal yang terlintas dalam pikiran saya waktu itu, kenapa jalanan rusak seperti ini tidak diperbaiki? 

Mungkin, karena jalan ini adalah jalur utama menuju landasan Gantolle, yang notabene bukan tempat wisata umum yang mampu menyedot banyak pengunjung, turis dan rombongan dengan bus seperti di Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan para pegiat gantolle jika melintasi jalan ini dengan mengendarai mobil, apalagi jika mobil adventure 4x4 dan sejenisnya untuk rute seperti ini bukan masalah. Masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur ini, sama sekali tidak masalah karena memang sudah terbiasa sehingga praktis prediksi saya mengatakan belum akan ada perbaikan jalan ini dalam waktu dekat.


Tiba di lokasi, sepi. Maklum karena hari sudah sore dan bukan merupakan hari libur atau akhir pekan. Hanya ada 1 warung kecil yang penjualnya sekaligus merangkap sebagai tukang parkir. 

Di lokasi parkir sudah ada beberapa motor, satu motor terdapat 2 helm. Ini artinya pengunjung rata-rata adalah orang pacaran. Ya memang harus diakui, orang pacaran lebih detil dalam menemukan lokasi-lokasi wisata yang pemandangannya bagus, sepi, kalo perlu yang masukknya gratis,dsb.


gerbang masuk dari jalan raya

Motor di parkir, kamera saya keluarkan lalu mulai merekam keindahan lokasi ini. Tukang parkir mendatangi saya, lalu mulai mengajak ngobrol tentang lokasi ini. Dengan sangat bersemangat ia menceritakan semua yang ia ketahui dengan gaya penjelasan yang sangat menarik, mudah difahami. Dari hasil ngobrol tersebut saya mendapatkan banyak info:

Landasan Gantolle di Solo dan sekitarnya hanya ada 2, yang pertama di Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar dan kedua di tempat ini


  • Landasan Kemuning berada di ketinggian, sehingga penerbang dari sini tinggal meluncur saja dan bermanuver kemana-mana. Landasan Wonogiri ini lebih rendah, sehingga penerbang setelah meluncur harus bisa beradaptasi dengan angin agar bisa naik sebelum melakukan manuver atau atraksi lain
  • Tipikal cuacanya, Landasan Kemuning sering tertutup kabut sehingga ketika kabut tebal penerbang tidak berani meluncur. Berbeda dengan Wonogiri, disini tanpa kabut.

salah satu view ketika setengah nanjak

Puas mendengarkan cerita dari tukang parkir yang sudah sangat mirip Guide Wisata ini saya berpamitan untuk melihat lokasi di atas. Dengan gaya pemaparan yang sebegitu detail harusnya ia jadi seorang guide saja.. Tapi untuk lokasi simpel seperti ini mungkin tidak banyak orang yang berminat menyewa jasa guide.

Tiba di atas, subhanallah..ternyata sangat indah. Selepas mata memandang akan kita temukan view Waduk Gajah Mungkur yang sangat luas, jalan raya, jembatan, ladang sangat mendamaikan. 

Apalagi saat itu lumayan sepi, tempat sempurna untuk melamun :-D dan pasti suatu hari saya akan kembali kesini lagi. Tepat hari itu ada event besar skala nasional, acaranya Satpol PP dari seluruh Indonesia berkumpul di Waduk Gajah Mungkur, tambah makin ramai di lapangan waduk..dan lagi-lagi bisa leluasa kita lihat dari tempat ini.


jajal zoom kamera

Cukup, bagi saya cukup niat, berangkat, menikmati perjalanan, menikmati lokasi yang indah, mendokumentasikan lalu pulang. Travelling tidak harus mahal..