Sabtu, 14 Desember 2013

Ban trail dipakai di aspal


Pernah sempat terbesit pertanyaan tersebut sebelum akhirnya saya benar-benar memakainya dan merasakannya secara langsung. Dan sekarang saya merasakan sendiri efeknya bahwa memang ini hal yang tidak biasa, tidak wajar. 


Dan tiap sesuatu yang tidak wajar itu ada konsekuensi yang harus kita hadapi. Postingan kali ini berkaitan dengan otomotif dan safety riding. Dan yang saya tulis adalah pengalaman saya selama lebih dari setahun menggunakan ban trail atau sering disebut ban tahu untuk jalan di daerah perkotaan dan hampir semuanya di aspal. 

Langsung ke plus minus terlebih dahulu sebelum saya mengupasnya lebih jauh. 

Plus: 

  • Dual mode, di aspal masih jalan, di lumpur handal 
  • Kontrol rem bagus, selama masih punya gigi bannya 
  • Lebih garang, sudah pasti. Kesan adventure langsung terasa tanpa harus ditulisi atau di kasih stiker bergaya adventure. 
  • Jadi pusat perhatian, sudah pasti. Di lampu merah, parkiran dan tempat umum lainnya pasti jadi pusat perhatian karena lain dari yang lain 


Minus: 

  • Angkatan berat. Sudah pasti menguras lebih banyak bbm dan mengurangi kecepatan dengan cukup signifikan. Wajar, karena gigitan ke aspal lebih banyak. 
  • Jalan tidak mulus, walaupun berapa persen tapi tetap terasa bahwa jalan mulus menjadi sedikit kasar karena faktor gigi ban. Kenyamanan akan terkurangi 
  • Boros juga. Karena gigitan ke aspal lebih kuat menjadikan grip akan mudah habis. Berbeda dengan grip rata khas ban aspal, cenderung lebih awet karena kekuatan gigitannya juga lebih rendah. Rata-rata kurang dari setahun sudah harus ganti. 

Penilaian saya secara keseluruhan: Memakai ban trail di aspal itu aman dan nyaman dalam batas tertentu. Saya lebih memilih ban trail karena dengan konsekuensi minus diatas, ada yang saya dapatkan. 

Yakni kemudahan melibas segala medan, handling yang bagus dalam arti gigitan ke aspal lebih kuat dan pengereman lebih optimal sehingga resiko ban ngesot karena ngerem mendadak dapat diinimalkan. Selebihnya, kembali ke pribadi masing-masing. Bagaimana denganmu?