Aslinya sama sekali gak menarik |
Sederhana saja sebenarnya, suatu ketika saya membandingkan antara dua jenis kamera. Yang pertama adalah kamera poket Olympus seri FE 310 dengan kamera handphone Sony Ericsson K610i. Untuk kamera Olympus saya pinjam, dan untuk kamera handphone adalah milik saya sendiri dengan hasil dari berjualan makanan. Yang untuk mendapatkannya penuh perjuangan 'konyol', sebagian orang memang menganggap begitu karena dibela-belain menempuh perjalanan puluhan kilo demi satu buah hape second yang sudah buluk tampilannya. Kisah ini ada di salah satu tulisan saya.
Saya memang pecinta sunset, dan selalu terobsesi dengan sunset. Beberapa kali saya berusaha mencari moment itu walaupun harus menempuh perjalanan yang tidak dekat untuk ukuran mencari foto dengan kamera hape doank. Dan beberapa kali berahasil mendapatkan nuansa sunset yang cukup bagus, lalu jepret sana-sini dengan kamera itu. Setelah transfer ke komputer rumah ternyata hasilnya mengecewakan, tidak sesuai dengan yang saya rasakan nuansanya saat itu. Lain hari saya berburu lagi dengan harapan bisa mendapatkan yang lebih baik, tetapi ternyata masih sama saja. Saat itu saya beranggapan bahwa saya memang masih amatir, jadi ya belum bisa maksimal hasilnya.
Lain kesempatan saya membawa kamera Olympus hasil pinjaman tadi, dan iseng-iseng berhenti ditepi jalan untuk mencoba mengabadikan matahari yang hendak tenggelam dilokasi yang asal aja. Setelah pencet tomboh shutter, jepret...hasilnya diluar dugaan. Tempat yang sama sekali pemandangannya tidak mendukung, tidak ada menariknya sama sekali malah menghasilkan pemandangan yang unik, seolah-olah menggambarkan padang rumput yang luas. Wah, lah kalo begini namanya lensa bagus menipu. Aslinya pemandangannya gak bagus tapi karena lensanya bisa mengatur intensitas cahaya yang masuk seberapa dan menggelapkan obyek yang tidak perlu wal hasil. Wahhh, saat itu jujur merasa "tidak adil". Lha secara kamera hapeku untuk menjepret lokasi yang cantik saja dengan berbagai perjuangan mencari posisi sebaik mungkin tetap saja hasilnya kalah dengan lokasi yang "asal" tapi difoto dengan kamera yang lebih bagus.
Tapi kemudian ada satu kesimpulan yang bisa diambil secara bijak, yakni walaupun yang digunakan saat ini adalah alat yang minimalis dan untuk bisa mendapatkan gambar bagus susahnya minta ampun tidak masalah. Karena dengan kamera bagus orang bisa dengan lebih mudah mendapatkan hasil yang bagus pula. Jika kita dengan peralatan minimalis tapi bisa menghasilkan gambar bagus, itulah sebuah prestasi dan disitu ada kepuasan tersendiri. Walaupun tetap, kedepan ada target untuk bisa meminang peralatan tempur yang lebih mumpuni.
Jadi menurutku, "melawan keterbatasan itu luar biasa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar