Selasa, 01 Mei 2012

Misteri Nomor penerbangan Q33NY



Sepuluh tahun sudah tragedi serangan 11 September (9/11) ke gedung World Trade Center (WTC) berlalu. Akibat serangan ini banyak kaum muslim yang teraniaya. Afghanistan dihancurkan. Kekerasan dan teror banyak dialami oleh kaum muslim. Islam dan orang Islam menjadi dibenci.
Banyak orang menganggap Al-Qaeda-lah yg bertanggung jawab atas serangan itu. Mengapa kita tidak berpikiran bahwa bisa jadi serangan itu bukanlah dilakukan oleh orang Islam namun dirancang oleh Amerika Serikat (AS) sendiri untuk menghancurkan umat Islam dan citra Islam?
Dugaan bahwa serangan 9/11 merupakan rancangan AS banyak mengemuka setelah para ahli melakukan pengamatan dan analisa terhadap foto, rekaman video, dan pernyataan saksi mata pada saat kejadian.
Salah satu hasil penelitian dirilis oleh Dave von Kleist, penyiar TV dan radio, dan William Lewis, sutradara film documenter, dalam situs mereka ‘911 In Plane Site’. Mereka meneliti keanehan-keanehan serangan 9/11 baik terhadap WTC maupun markas Pentagon.
Gedung WTC, pagi 11 September 2001, ditabrak oleh 2 pesawat Boeing 767. Menurut laporan AS, 2 pesawat itu bersama 2 pesawat lainnya (yang menyerang Pentagon dan yang jatuh di Pennsylvania) merupakan pesawat komersial berpenumpang yang dibajak 19 orang Timur Tengah. Penerbangan bernomor 11 (Flight 11) menabrak menara utara WTC pukul 8.46 dan penerbangan 175 (Flight 175) menabrak menara selatan pukul 9.02. Inilah keanehan-keanehan seputar peristiwa tersebut:

Pesawat Komersial?
Selama ini yang kita mendengar bahwa yang menabrak WTC adalah pesawat komersial yang dibajak. Sebuah pesawat komersial tentu mempunyai jendela di samping kursi penumpang.
Marc Bernback, karyawan Fox News, menyatakan pada acara live TV bahwa pesawat yang ia lihat menghantam menara selatan (Flight 175) terbang begitu rendah sehingga ia bisa menyatakan bahwa pesawat komersial itu tak punya jendela. Pernyataan ini diulangi 2 kali dalam wawancara yang sama. Ia juga menyinggung bahwa, “Tampaknya pesawat itu tidak berasal dari sekitar sini” sambil berspekulasi bahwa pswt itu berasal dari pangkalan militer –bukan bandara komersial.
Kru 911 in Plane Site kemudian menemukan foto Boeing 767 versi militer. Angkatan Udara AS membeli pesawat ini untuk mengganti pesawat KC-130. Pesawat ini betul-betul tidak mempunyai jendela penumpang! Yang mengejutkan, pesawat ini berfungsi sebagai tanker pembawa bahan bakar. Inikah pesawat yang menabrak menara selatan WTC?


Benda Aneh
Selain tak punya jendela, Flight 175 juga membawa benda tak dikenal di bagian bawah pesawat itu, di samping kanan badan pesawat terbang. Benda ini merupakan objek 3 dimensi dan bukan bagian mesin pesawat. Benda ini menonjol keluar dan berukuran sedikit lebih kecil daripada salah satu mesin Boeing 767 (ukuran mesin Boeing 767 adalah diameter 9 kaki dan panjang 12 kaki).
Menepis anggapan bahwa benda ini adalah tipuan cahaya atau bayangan, analisis citra digital dilakukan beberapa ahli citra di Spanyol terhadap rekaman video tersebut. Setelah melalui analisis citra digital tersebut, para ahli tersebut menyimpulkan bahwa objek yang menempel pada dasar pesawat ini adalah berdimensi 3 dan tidak disebabkan oleh bayangan atau refleksi cahaya.
Apakah benda itu? Apa perannya dalam serangan ini? Bagaimana bisa pesawat ini berangkat dari bandara komersial tanpa ada perhatian dari personel bandara terhadap benda yang begitu besar tersebut? Tidakkah petugas bagasi memperhatikannya? Tentu, kita semua bisa yakin bahwa mereka akan memperhatikannya dengan catatan, jika pesawat ini terbang dari bandara komersial.
Sebagai catatan, benda aneh tersebut tidak hanya tertangkap oleh 1 kamera, bahkan 7, yaitu oleh kamera CNN, BBC, PBS, Gedeon and Jules Naudet’s, dan 3 kamera warga biasa yang dibeli oleh perusahaan Camera Planet.

Kilatan Cahaya
Masih dengan Flight 175. Jika rekaman video diputar dengan kecepatan 2% dari kecepatan normal, akan terlihat sesaat sebelum pesawat menubruk gedung muncul kilatan cahaya merah terang dari samping kanan hidung pesawat.
Beberapa orang menduga bahwa itu hanyalah pantulan sinar matahari. Namun, secara fisika, pantulan hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang. Jika kita bergerak menjauh dari posisi di mana pantulan muncul, pantulan tersebut tak akan terlihat lagi. Ternyata, kilatan ini tertangkap oleh 4 kamera yang berada pada posisi berbeda.
Spekulasi lain adalah kilatan tersebut berasal dari lampu tanda akan mendarat yang berada di sisi bawah tiap sayap pesawat. Pada saat itu, cahaya kuat tersebut terpancar di permukaan dinding gedung. Dugaan ini terbantahkan dengan rekaman-rekaman video lain. Dalam rekaman video dari sisi bawah pesawat, kita mempunyai pandangan jelas terhadap sisi lain pesawat. Ternyata, di sisi kiri pesawat tak ada kilatan serupa. Kilatan merah tersebut hanya muncul di sisi kanan pesawat. Apakah fungsi kilatan cahaya tersebut?
Bagaimana dengan menara pertama (Flight 11)? Jika rekaman kejadian tabrakan menara pertama diperlambat, kita akan melihat kilatan sesaat yang cukup besar terjadi hanya sesaat sebelum pesawat tersebut menabrak sisi luar gedung. Kilatan tersebut tampak seperti ledakan asap putih yang besar dan padat.
Dugaan sementara dari kejadian ini adalah dinding luar menara sedang mengalami penghancuran sehingga muncul bola kabut raksasa yang berisi debu dan serpihan-serpihan gedung. Tapi, ketika video tersebut diputar dalam gerak lambat secara terbalik dari akhir ke awal, akan terlihat sangat jelas bahwa pesawat berada dalam jarak cukup jauh dari gedung sebelum letusan itu terjadi. Apa yang menyebabkan kilatan putih ini?

Ledakan Peruntuhan Gedung
Fox News, CNN, MSNBC, dan jaringan berita lainnya menyediakan rekaman video live dari para saksi mata yang mengklaim bahwa mereka mendengar ledakan-ledakan lain yang keluar dari dalam dan sekitar WTC setelah kedua pesawat itu menabrak kedua menara. Saksi mata ini terdiri dari polisi, petugas pemadam kebakaran, reporter, pebisnis yang sedang berada di sekitar tempat kejadian.
Dalam “The Filmmaker’s Commemorative Edition”, sebuah film tentang regu pemadam kebakaran New York, pemadam kebakaran lain memperingatkan dengan jelas tentang kemungkinan peledak peruntuh yang sedang dipasang di menara selatan dan utara WTC, “Lantai demi lantai gedung itu runtuh. Sepertinya mereka mempunyai detonator yang biasa dipasang untuk meruntuhkan sebuah gedung.”
Para reporter membuat perbandingan tentang bagaimana kedua menara jatuh dengan cara sebagaimana sebuah bangunan sengaja diruntuhkan. Satu per satu reporter melaporkan, “Kami mendengar sebuah ledakan keras”, “Kami melaporkan ledakan kedua”, “Kami melaporkan ledakan keempat sekarang”, “Puncak gedung baru saja meledak”, ”Kami mendengar ledakan sangat keras, sebuah ledakan, tidak jelas mengapa ledakan itu terjadi.”
Apakah WTC tidak hanya ditabrak pesawat? WTC sengaja diruntuhkan? Siapa yang bisa memasang peledak-peledak peruntuh gedung di WTC?

Jika pesawat yang menabrak WTC bukan pesawat komersial, bagaimana dengan penumpang kedua pesawat komersial no 175 dan no 11? 911 In Plane Site menulis, “Jika kamu mempunyai anggaran tak terhingga, kamu dapat membuat orang berbicara apapun, melakukan apa pun, dan pergi ke manapun –dan tak ada yang berkata bahwa itu merupakan pilihan.”
Apakah sebenarnya yang terjadi pada pagi 11 September 2001 di WTC? Tak banyak yang tahu. Cuma, yang timbul di hati warga AS setelah melihat analisa Dave VonKleist, mereka merasa pemerintah AS menutup-nutupi sesuatu. Mereka merasa pemerintah AS mengkhianati mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh 911 In Plane Site –dan selain mereka- memberi sisi pandang lain bahwa masih ada fakta yang tidak terungkap dan ditutupi oleh AS. Pertanyaannya, mengapa hal tersebut ditutup-tutupi oleh AS?



Dan berikut ini adalah  cara untuk menemukan rahasia Q33NY:


1.Buka microsoft word
2.Ketik dalam huruf besar Q33NY (nomor pesawat yang menabrak WTC) 
3.Lalu ganti jenis font menjadi "WINGDINGS"

4.Dan begitulah hasilnya,yang berarti (pesawat,menabrak 2 gedung kembar,orang-orang tewas,pelakunya adalah yahudi)

Apakah ini hanya sebuah kebetulan???

WALLAHUALAM...

Sumber: http://www.chibi-cyber.com/thread-5371.html
Pengedit : www.arifkalashnikova.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar