Minggu, 28 Juni 2009

Jalur Pendakian Gunung Tambora

Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus dengan sangat dasyatnya hingga menewaskan 92.000 orang. Karena kedasyatannya hingga tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom.
Gunung ini memiliki garis tengah sekitar 60 km pada ketinggian permukaan air laut. Pada tahun 1815 tinggi gunung ini diperkirakan sekitar 4.000 meter.
Letusan yang maha dasyat telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan dengan kedalaman 1.110 meter. Menyebarkan sekitar 150 km3 debu, hingga mencapai kejauhan 1.300 km. Jawa tengah dan Kalimantan dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, berjatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusan melayang hingga mencapai ketinggian 44 km.
Letusan pada tahun 1815 ini telah menyebabkan tahun tanpa musim panas, suhu minimum setiap hari secara tidak wajar menjadi rendah di belahan bumi sebelah utara dari akhir musim semi hingga awal musim gugur. Kelaparan meluas karena kegagalan panen.
Daerah gunung Tambora mengingatkan kita pada padang rumput afrika. Sepanjang pesisir pantai Kerobih berupa batu karang yang bentuknya sangat indah memiliki relief alami. Bagian selatan gunung Tambora adalah perbukitan dengan latar belakang pemandangan yang sangat indah.
Binatang yang hidup di sekitar gunung Tambora adalah rusa, babi hutan, sapi liar, kerbau, monyet, landak, biawak, musang, kura-kura, berbagai jenis burung seperti kakaktua kepala putih, nuri merah, ayam hutan, elang, gagak, dll.
Gunung ini berada di wilayah Bima, Nusa Tenggara Timur. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat udara dari Mataram, Lombok sekitar 1 jam menuju Bima. Dari Bima dapat ditempuh melalui darat menuju Dompu sekitar 60 km. Dari Dompu ke Kore berjarak 100 Km. Dari sini dengan speedboat menuju Labuhan Bili, dapat ditempuh sekitar 3 jam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar