ini pendakian pertama saya. Berkat ajakan seorang teman, akhirnya saya bisa juga merasakan nikmatnya sensasi mendaki gunung. Dan yang akan menjadi gunung pertama yang saya daki adalah gunung merbabu.
Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3142 mdpl (Meter diatas permukaan laut). Secara geografis terletak diantara 110o 1’ – 110o 37’ BT dan 7o 8’ – 7o 35’ 27” LS. Dan berada di 3 kabupaten, yaitu Magelang, Salatiga, dan Kabupaten Boyolali. Gunung ini termasuk jenis gunung Stratovulcano. Berada pada rangkaian gunung yang mengarah ke utara bersama gunung Merapi, Telomoyo, GajahMungkur, Gunung Andong dan Gunung ungaran. Gunung ini pernah meletus beberapa kali, dan terakhir pada tahun 1968.
Gunung Merbabu merupakan salah satu gunung dengan jalur pendakian terbanyak di Indonesia. Jalur yang biasa digunakan oleh pendaki diantaranya adalah jalur Wekas via Magelang, Jalur Kopeng via Salatiga, dan Jalur Selo via Boyolali. Untuk pendaki yang ingin melakukan pendakian estafet Merapi – Merbabu, bisa melalui jalur Selo. Dan kali ini, kami akan melakukan pendakian gunung Merbabu melalui Jalur Wekas, karena salah seorang teman kebetulan mempunyai famili di Magelang, jadi bisa sekalian mampir.
Untuk menuju Magelang, dari Jakarta anda bisa menumpang Bus dari terminal Lebak Bulus, Kampung Rambutan atau Pulogadung. Ongkosnya bervariasi, tergantung bus yang anda tumpangi. Kami membayar 40rb per orang untuk bus ekonomi (Tahun 2003), untuk update informasi ongkos terbaru akan saya posting secepatnya. Kami berangkat dari terminal Lebak Bulus Pukul 5 sore, dan tiba di terminal magelang pada pukul 6 pagi. Dari terminal magelang, anda bisa menumpang bus mini jurusan kopeng, dan turun di pertigaan kaponan, tepatnya di depan gapura desa wekas. Kemudian diteruskan dengan berjalan kaki sejauh 3km menuju pos pendakian. Sementara kami waktu itu singgah dulu di Magelang, kemudian sorenya baru menuju wekas dengan mencarter mobil bak tertutup, seacam angkutan pasar dengan biaya 60rb (Tahun 2003).
Wekas merupakan desa terakhir menuju puncak merbabu. Jalur ini cukup popular dikalangan pendaki, terutama dari daerah magelang dan sekitarnya, karena cukup dekat dan banyak terdapat sumber mata air. Waktu tempuh untuk menuju puncak kira-kira 6 – 7 jam. Jalur wekas merupakan jalur pendek, sehingga jarang terdapat lintasan yang panjang membentang. Lintasan menuju pos I cukup lebar, dengan bebatuan yang mendasarinya. Sepanjang perjalanan akan ditemui ladang penduduk khas dataran tinggi yang ditanami bawang, kubis, wortel, dan tembakau. Rute menuju pos I cukup menanjak dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
POS I _ POS II
Pos I merupakan sebuah dataran dengan sebuah balai sebagai tempat peristirahatan. Di sekitar area ini masih banyak terdapat warung dan rumah penduduk. Selepas pos I, perjalanan masih melalui ladang penduduk. Kemudian masuk hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah sekitar 2 jam.
POS II – POS HELIPAD
Pos II merupakan sebuah tempat yang datar dan terbuka. Tempat ini mampu memuat hingga beberapa puluh tenda. Pada area ini terdapat sumber air yang disalurkan melalui pipa – pipa besat yang ditampung pada sebuah bak. Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai yang dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitar Wekas hingga desa-desa di sekitarnya. Jalur ini mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang yang mengarah ke aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran sungai yang sangat curam yang membentuk air terjun yang bertingkat-tingkat, sehingga menjadi suatu pemandangan yang sangat luar biasa dengan latar belakang kumpulan puncak - puncak Gn. Merbabu.
Selepas pos II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan dengan jalur kopeng yang berada diatas pos IV jalur kopeng (Watu Tulis). Dari persimpangan ini menuju pos Helipad hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Jika anda mendaki pada musim kemarau, saya sarankan agar anda membawa masker atau penutup hidung. Karena jalur yang sangat berdebu membuat sesak napas anda. Saya sendiri sampai menggunakan pengganjal bahu jas sebagai masker, maklum, pendakian pertama, minim persiapan. Hehehe…
POS HELIPAD – PUNCAK KENTENG SONGO
Pos Helipad dipagari oleh tebing – tebing curam yang merupakan puncak – puncak merbabu yang terpisah, seperti puncak kukusan (2968 mdpl), puncak Pringgodalem (3119 mdpl), puncak Syarif, dan puncak Kenteng Songo yang merupakan puncak tertinggi. Mata air akan ditemui 150m arak kanan pos ini (menghadap puncak). Disamping mata air ini juga akan ditemui kawah mati yang bernama kawah Candradimuka. Disini pendaki harus benar – benar pintar memilih antara air tawar dan air yang mengandung belerang.
Selepas pos Helipad, pendaki akan dihadapkan pada rute terberat yang bernama jembatan setan. Lintasan ini merupakan punggungan tipis dengan jurang menganga pada sisi kiri dan kanan lintasan. Ditambah lagi hembusan angin yang cukup kencang disepanjang lintasan yang panjangnya 627m ini. Selepas jembatan setan, pendaki akan tiba pada sebuah persimpangan. Yang ke kiri, menuju puncak syarif, dengan jarak 180m dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Dan yang kekanan menuju puncak Kenteng Songo yang berjarak 433m. perjalanan melalui jalur ini memakan waktu 45menit dengan medan yang menanjak dan sesekali menurun. Dari puncak kenteng songo akan tampak di sebelah barat gunung sindoro dan gunung sumbing, disebelah timur gunung ungaran dan gunung lawu, sedangkan disebelah selatan dan yang terdekat adalah Gunung Merapi yang berdiri gagah dan misterius.
Silahkan baca juga jalur pendakian gunung merbabu via kopeng disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar