Jumat, 18 September 2015

Snorkeling Pantai Nglambor, Mau? (Test Mobile Posting)




Setelah selesai siklus kesibukan di pekerjaan keredaksian, kini saatnya melanjutkan postingan yang sempat tertunda. Kali ini tentang salah satu pantai yang mulai ramai dibicarakan banyak orang karena bisa untuk snorkeling. Yap, mana lagi kalau bukan di Pantai Nglambor, Gunungkidul.

Berbicara tentang pantai di Gunungkidul, saya tiba-tiba membayangkan jalanan yang beraspal halus, panas, lengang, panjaaaaang, di kanan dan kiri banyak pepohonan yang meranggas kering. Perjalanan berkilo-kilo hingga bokong panas namun tak juga ada harapan ketemu pantai. Tapi sebenarnya ini salah satu obat galau, menikmati sebuah perjalanan. Setidaknya memang demikian buatku.

Pantai ini yang terletak di Kecamatan Tepus, Gunungkidul. Berangkat dari Solo pukul 13.45 karena pagi harus kerja dulu. Awalnya ingin berangkat sendirian menikmati kesepian, seperti biasanya. Namun kali ini jadi duet traveling karena satu orang kawan ikut. Ayolah kalo begitu.

Ke Nglambor lewat mana? Au ah..aku juga nggak tau. Hanya mengandalkan gps dari ponsel Galaxy Young lawas dengan aplikasi Sygic Navigator dan hanya menggunakan koneksi satelit, tanpa paket data karena sengaja nggak dipasangi sim card di dalamnya. Lalu bagaimana kinerjanya? Jangan salah, ponsel android lawas ini kalau tepat berada di bawah langit, lock satelitnya sangat cepat. Sejak berangkat dari Stasiun Purwosari sampai Pantai Nglambor nggak pernah kehilangan koneksi satelit. Hanya sekali restart karena ram minim dan sudah nggak stabil. Selamat tinggal nyasar kalau udah ada gps.

Tips penting snorkeling
Kata orang, harus booking alat dulu kalau mau snorkeling di sini. Faktanya? Toh saya masih kebagian alat juga tanpa booking padahal di hari Sabtu. 

Hal yang lebih penting lagi untuk saya share di sini adalah soal biaya. Okelah bagi yang berkantong tebal biaya berapa pun tak masalah, tapi kali ini saya sedikit kecewa soal harga.

Pertama kali browsing saya menemukan artikel yang menuliskan bahwa biaya sewa alat snorkeling adalah 35k. Lalu setelah ke sini saya langsung menuju salah satu tempat persewaan dan ternyata biaya sewanya 50k. Krik krik krik..kok beda ya? Karena waktu itu sudah sore dan keburu gelap saya bayar saja agar bisa segera masuk laut. Tidak ada pilihan lain, kecuali saya mau bivak dengan menggunakan mantol dan tanpa bawa bekal apa-apa. Kemudian esok pagi baru snorkeling.

Saya membayangkan snorkeling dengan air yang melimpah seperti waktu di Gili Trawangan Lombok. Segera saya melangkahkan kaki yang terbungkus sepatu karet, lengkap dengan pelampung dan kacamata snorkeling. Byurrr... Masuk air. Ketinggian air hanya kisaran sepinggang orang dewasa, bahkan beberapa tempat ada yang lebih dangkal. Krik krik krik lagi. Hahaha. Lha ini kenapa saya harus pake peralatan segini banyak. Lagi-lagi saya menertawakan diri sendiri. Rada-rada konyol sih. Hahaha.

Setelah di air akan ada petugas dari tim yang menyewakan peralatan snorkeling tadi membawa kamera GoPro untuk memotret kita. Memang salah satu layanan yang diberikan adalah adanya fasilitas foto bawah air dengan kamera bagus. Okey sih, saya mendapatkan 13 jepretan (katanya sih standarnya 5) tapi kemudian belum ada sejam sudah diminta menepi karena sudah gelap, mau maghrib. Lagi-lagi saya merasa krik krik krik. Ah ya sudah lah, salah sendiri tanpa tanya tanpa survey langsung berangkat.

Setelah ganti baju aku bersama kawanku penasaran, kenapa bisa beda. Tarif 35 dan 50k, beda apanya. Itu yang masih menggantung di pikiranku, dan aku nggak mau pulang sebelum ketemu jawabannya.

Tarif yang sebenarnya
Laut sudah gelap, lampu-lampu kios dan warung kecil dinyalakan. Demi menemukan jawaban kami masih berkeliling, melihat ada stand persewaan lain yang ada tulisannya dengan tarif 35k segera saya datangi. Dengan ngobrol akrab kesana kemari akhirnya sampai menyinggung masalah tarif, fasilitas, kepemilikan, pengelolaan dan lainnya. 

Ketemu, memang ada yang pasang tarif 35k ada yang 50k dengan fasilitas yang sama (50k yang saya alami langsung dan 35k hasil obrolan panjang saya dengan pengelola yang pasang tarif 35k). Yang akan didapatkan sama. Aneh kan? Bukan masalah punya atau nggak punya duit. Heran aja kenapa lebih mahal ketika yang didapatkan sama. Jadi buat kamu yang ingin trip ke sini saran saya jangan terburu-buru langsung ini itu. Jalan-jalan dulu aja, santai dulu aja. Nikmati pemandangannya, liat-liat dulu fasilitas yang ditawarkan sebelum memutuskan.

Keesokannya, saya mendapatkan kiriman foto via WhatsApp. Lumayan bagus hasilnya, GoPro punya. Secara komposisi menurut saya masih kurang, bisa jadi karena memang tidak bisa lihat display LCD karena nggak ada LCDnya, mungkin juga mereka yang motret bukan pehobi fotografi, jadi hasilnya juga biasa. Berapa ukuran fotonya tebak? 180-200 kb saja, oh tidak. Foto dengan ukuran segitu kalau untuk sebatas pasang foto profil sudah lebih dari cukup. Tapi sebenarnya kali ini saya berharap yang lebih besar dari itu karena untuk kepentingan cetak.

Closing statement
Secara keseluruhan, tempat ini bagus. Saya belum cerita kan kalau ikan di perairan Nglambor itu cantik? Ikan sejenis Nemo ada di sini, warna-warni. Ombaknya juga kecil karena tempat ini semacam ceruk atau laguna yg melindungi area ini dari ganasnya ombak pantai selatan.

Mau bermain air? Sebenarnya tanpa peralatan apa pun kita bisa main air sepuasnya di sini. Kalau mau melihat bawah air ya pake kacamata renang sudah cukup. Takut tenggelam? Tenang airnya nggak dalam, pastikan di tempat aman saja, jangan ke tengah-tengah.

Pastikan mengenakan alas kaki yang nyaman. Sandal gunung yang kuat lebih baik. Hati-hati banyak batuan dan karang yang tajam di perairan ini. Jangan sampai baru main sebentar sudah perih semua ya. Ada bukit juga kalau mau menikmati pemandangan Nglambor dari ketinggian.

Apa lagi? Tempat ini sebenarnya indah jika kondisi agak sepi. Saya membayangkan ada di tepi pantai ini saat golden hours, ketika beberapa saat ketika matahari mulai naik, ketika langit mulai membiru dengan sangat. Ah, suatu saat harus kembali ke sini. Pasang tenda dan ngecamp. Semoga.[]


ORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula



Telah Terbit!


Buku:




Daftar Isi:

KATA PENGANTAR ................................................................................................................   i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................  iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..........................................................................................................   1
BAB 2. GUNUNG TOBA DI SUNDALAND .................................................................................. 12
BAB 3. PESISIR TIMUR SUMATERA BAGIAN UTARA ................................................................. 17
BAB 4. ORANG NEGRITO DI NEGERI TOBA .............................................................................  21
BAB 5. ORANG TAIWAN DI NEGERI TOBA ............................................................................... 25
BAB 6. ANALISA DNA ORANG TOBA ........................................................................................ 31
BAB 7. FAKTA DI SEPUTAR MITOS SIANJUR MULAMULA .......................................................... 36
BAB 8. PENUTUP ................................................................................................................... 49
KEPUSTAKAAN
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN: SUNGGUH, ORANG TOBA BUKAN ISRAEL YANG HILANG


Ringkasan Isi:

   Setelah Gunung Toba meletus 74.000 tahun lalu, maka migrasi mulai dari Afrika ke kawasan Sundaland sejak 70.000 tahun lalu. Mereka menyusuri pesisir selatan India hingga tiba di Sundaland, sedang sebagian lagi terus ke Papua dan Australia. Selama 50.000 tahun Sundaland didiami oleh banyak manusia, sehingga mengundang perhatian ilmuwan dunia masa kini. Kemudian, sejak 20.000 tahun lalu banyak terjadi letusan gunung, gempa, dan banjir yang menyebabkan penghuni Sundaland ini berhamburan ke Asia. Mencairnya es pada zaman es akhir membuat permukaan laut naik hingga Sundaland  tenggelam memisahkan Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil lainnya dari Malaka.
  Periode berikutnya mulailah migrasi dari Asia ke bekas kawasan Sundaland tadi. Pertama, Orang Negrito bermigrasi dari Teluk Tonkin, Vietnam ke Kalimantan, Jawa, dan Sumatera pada masa Mesolitik, 10.000 - 6.000 tahun lalu, sedang di Malaysia disebut Orang Asli seperti suku Semang. Kedua, sekitar 4.300 – 4.100 tahun lalu, para penutur Austroasiatik bermigrasi dari Cina Selatan melalui Vietnam, Kamboja, dan Khmer terus ke Malaka hingga ke Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Ketiga, sekitar 4.000-an tahun lalu, para penutur Austronesia bermigrasi dari Cina Selatan melalui Taiwan terus ke Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Jadi, ketiga kelompok inilah yang merupakan leluhur masyarakat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.  Hasil test DNA Gayo, Karo, Toba, Melayu, Riau, dan Minangkabau menunjukkan juga ada unsur Negrito, Austroasiatik, dan Austronesia, sehingga meneguhkan migrasi leluhur yang dikemukakan sebelumnya.
       Pada tahun Masehi, orang Tamil dari India Selatan datang ke Sumatera bagian Utara dan bercampur dengan masyarakat prasejarah sebelumnya. Berdasarkan gambaran itu sulit membayangkan di mana posisi Si Raja Batak yang keturunannya disebut-sebut membentuk etnik Pakpak-Karo-Simalungun-Mandailing, karena sudah ada masyarakat sebelumnya.  Penghuni awal Sianjur Mulamula yang datang sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu berasal dari Suku Amis dan Suku Atayal, suku asli Taiwan. Oleh karena itu, semakin tidak habis dimengerti kalau dikatakan bahwa masyarakat prasejarah di atas tadi dikatakan keturunan dari penghuni awal Sianjur Mulamula. Bahkan Orang Tamil yang datang ke tanah Pakpak-Karo-Simalungun-Mandailing tidak mungkin juga dilahirkan penghuni awal Sianjur Mulamula yang Orang Taiwan itu. Dengan demikian, betapa mustahilnya Si Raja Batak menjadi nenek-moyang bagi etnik Pakpak-Karo-Simalungun-Mandailing. Hal ini membuat sejarah Toba  harus ditulis ulang. Sungguh sangat tidak arif-bijaksana kalau kita mewariskan mitos dan folklore (turiturian) bagi anak-cucu kita di abad ke-21 ini.  
    Akhirnya, selain perlu dibaca oleh Orang Toba, buku ini juga perlu dibaca oleh Orang Pakpak-Karo-Simalungun-Mandailing, karena hubungan Si Raja Batak secara genealogis dengan Pakpak-Karo-Simalungun-Mandailing diungkapkan dalam buku ini dengan jelas! ***


Kontak Pemesanan:
PIN 20F729E7, atau lewat email: edwardsimanungkalit14@yahoo.com
Rekening:  Tabungan BRI No. 762201003565535 a/n. Edward Simanungkalit




Minggu, 06 September 2015

Mantan Astronot Klaim Alien Hentikan Perang Nuklir


Mantan Astronot Klaim Alien Hentikan Perang Nuklir

Mantan Astronot Klaim Alien Hentikan Perang Nuklir

UFO selalu menembak jatuh nuklir yang dilontarkan Rusia dan Amerika.
Edgar Mitchell, mantan astronot yang meyakini keberadaan UFO (NASA)






Mitchell mengklaim telah melihat bagaimana kapal-kapal asing itu, yang sering kita sebut obyek terbang misterius (UFO), memproteksi senjata nuklir dari Rusia dan berusaha menyelamatkan Amerika Serikat dari perang nuklir.

Lebih lanjut lagi, kata dia, dengan menggunakan UFO, alien mencoba menghentikan pertikaian dua negara adidaya ini untuk terus melanjutkan perangnya.

Menurut Daily Mail, Kamis, 13 Agustus 2015, Mitchell mengklaim melihat secara langsung bahwa UFO terbang di atas daerah padang pasir bernama White Sands, New Mexico, Amerika. Di sana, para alien mencoba menghentikan perang antara Rusia dan Amerika, saat melakukan uji coba senjata nuklir pertama di dunia pada 16 Juli 1945.


Keyakinan veteran NASA itu semakin kuat, dimana ia sukses mendaratkan kakinya di permukaan Bulan pada misi Apollo 14 di tahun 1971. Diketahui, Mitchell merupakan orang keenam yang berhasil berjalan di satelit alami kepunyaan Bumi tersebut.

"White Sands adalah (tempat) ajang pengujian untuk senjata atom. Pengalaman saya sendiri yang telah menyaksikan alien. Mereka berusaha untuk menjaga kita dari perang dan berusaha membantu menciptakan perdamaian di Bumi," ujar pria berusia 84 tahun itu.

Mitchell menambahkan pembuktiannya dengan mendengar cerita dari rekannya di pangkalan rudal AS. Disampaikan kepada Mitchell, kalau rudal yang diluncurkan mereka sering jatuh tanpa mengenai sasaran.

"Petugas lain dari pangkalan di pantai Pasifik mengatakan kepada saya, mereka menguji rudal tetapi sering ditembak jatuh oleh pesawat alien," ungkapnya.

Mengenai pernyataan Mitchell itu, mantan Menteri Pertahanan Peneliti UFO Nick Pope, tak mempercayainya. Pasalnya, apa yang dikatakan oleh Mitchell ini berdasarkan dari orang kedua.

"Dimana sumber Mitchell yang asli? Bagaimana kita tahu mereka punya akses ke informasi rahasia tentang UFO," jelas Pope. (ren)


Sumber:
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/660675-mantan-astronot-klaim-alien-hentikan-perang-nuklir


Tiongkok Bangun Teleskop Terbesar Pencari Jejak Alien

Tiongkok Bangun Teleskop Terbesar Pencari Jejak Alien

By 
Liputan6.com, Beijing - Tiongkok serius dalam mengembangkan teknologi bidang antariksa. Negeri Tirai Bambu tersebut bahkan dikabarkan sedang memulai proyek pembangunan teleskop radio terbesar di dunia.

Direktur Jenderal Masyarakat Astronomi Tiongkok (CAS), Wu Xianping, mengatakan bahwa proyek tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan Tiongkok dalam meneliti luar angkasa.

"Teleskop radio ini akan membantu kami mencari kehidupan di luar galaksi, dan mengeksplorasi asal-usul alam semesta," beber Xianping, seperti diwartakan ecns.cnyang dikutip pada Senin (3/8/2015).
Ia juga mengatakan jika Tiongkok akan mengejar ketertinggalannya dengan negara lain mengenai astronomi dan tidak lagi akan bergantung pada data yang dikumpulkan oleh peneliti dari Eropa dan Amerika Serikat.

Radio Teleskop Aperture 500 Meter (FAST) akan memiliki parimeter 1,6 kilometer yang berfungsi untuk memindai sinyal dari galaksi yang ada di luar Bumi dengan jarak yang sangat jauh.

Dalam kesempatan berbeda, ilmuwan sekaligus pemimpin proyek FAST, Nan Rendong, mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukan akan melibatkan Observatorium Astronomi Tiongkok dan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

"Teleskop radio seperti telinga sensitif, mendengarkan dan memberi tahu arti pesan radio dari kebisuan alam semesta," ungkap dia.

Satelit ini akan berada di suatu lembah kawasan Guizhou. Lembah berbentuk mangkuk tersebut dipastikan akan memiliki gangguan yang sangat minim karena lokasinya berjarak 5 kilometer dari kota terdekat. FAST diperkirakan akan selesai pada tahun 2016. (Dsu/Ans)


Sumber:
http://global.liputan6.com/read/2284218/tiongkok-bangun-teleskop-terbesar-pencari-jejak-alien




Heboh, Sosok Wanita Ditemukan di Planet Mars

Heboh, Sosok Wanita Ditemukan di Planet Mars

By 
Liputan6.com, Washington DC - Kabar terbaru kembali datang dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang tengah menjalankan misi ekspedisinya dalam menguak tabir planet Mars. 

Kali ini, robot Curiosity Rover milik NASA mengambil sebuah gambar yang memperlihatkan sesosok siluet wanita yang tampak berdiri di permukaan planet merah tersebut.

Melansir informasi Mirror, Jumat (7/8/2015), gambar tersebut diambil ketika Curiosity tengah menjelajahi permukaan kawah planet Mars.

Pada saat itu, robot tersebut tengah mempelajari materi dari permukaan kawah, serta mengambil beberapa gambar untuk dikirimkan ke tim peneliti. Di saat itulah Curiosity secara tidak sengaja menemukan sosok siluet wanita ini.

Penampakan wanita misterius ini pun masih diperdebatkan oleh berbagai kalangan. Namun, para observer dari UFO Sightings Daily menjelaskan bahwa siluet tersebut jelas memperlihatkan bahwa planet Mars memang memiliki tanda kehidupan.

Dari gambar yang dikirim Curiosity, para peneliti dan visual image expert mencoba untuk menelisik gambar tersebut secara lebih dekat. 



Setelah dilakukan proses zooming, sosok tersebut nyatanya memang memperlihatkan postur tubuh wanita dengan padanan warna gelap. Namun, wajah dari sosok tersebut tidak tampak secara jelas.

"Dari siluet tersebut, kami bisa melihat ada dua lengan dengan warna yang lebih terang dari objek lainnya. Kami bisa memprediksi bahwa `makhluk` tersebut memiliki kepala dengan rambut yang panjang," ungkap tim peneliti dan visual image expert.

"Kami tidak bisa mengungkap bahwa siluet tersebut hidup. Namun, sulit dijelaskan juga bahwa siluet itu merupakan sebuah `bangunan` yang terbuat dari bebatuan Mars atau tidak," lanjutnya.

Mereka menambahkan, sosok wanita tersebut memiliki tinggi sekitar 8-10 cm dan tampak jelas seperti siluet manusia. Sampai saat ini, penelitian objek misterius itu masih terus dilanjutkan, bahkan sosok wanita ini diberi nama `Dark Lady` oleh pihak NASA.

Bagaimana menurut Anda, apakah sosok wanita tersebut memang benar `penghuni` planet Mars yang memang benar-benar hidup? 

(jek/isk)

Sumber:
http://tekno.liputan6.com/read/2287474/heboh-sosok-wanita-ditemukan-di-planet-mars


Ditemukan 'Artefak Alien' Berusia 3 Miliar Tahun

Ditemukan 'Artefak Alien' Berusia 3 Miliar Tahun

By 
Liputan6.com, Afrika Selatan  
Seorang penambang menemukan bola logam misterius yang dikenal sebagai Klersdorp Spheres saat melakukan penggalian di kota kecil Ottosdal, sebelah barat laut dari pusat kota Afrika Selatan.

Logam tersebut berbentuk bola namun agak pipih, berwarna cokelat kemerahan gelap, dan berkuran kurang dari satu sentimeter hingga sepuluh sentimeter. Beberapa di antaranya memiliki tiga alur paralel bagaikan garis khatulistiwa.

Klerksdorp Spheres sering diklasifikasikan sebagai "artefak alien", istilah yang diciptakan oleh seorang naturalis dan ahli cryptozoology Amerika, untuk menunjukkan benda-benda sejarah, arkeologi, paleontologi atau bunga yang ditemukan dalam konteks yang sangat tidak biasa, atau tampak mustahil. Maksud dari `tidak biasa` di sini adalah benda yang bisa menantang kronologi sejarah konvensional dengan menjadikannya "terlalu maju" untuk tingkat peradaban pada saat itu.


Logam-logam ini diklaim memberikan bukti-bukti yang menunjukkan adanya makhluk cerdas sebelum manusia di Bumi ini. Klerksdorp Spheres, bagaimanapun, tidak berasal dari luar bumi. Bola ini sebenarnya benda padat yang terbentuk oleh pengendapan sedimen vulkanik, abu, atau keduanya, setelah 3 miliar tahun yang lalu. Benda ini sering berbentuk bulat bagai telur, membuat orang-orang sering salah mengiranya sebagai telur dinosaurus, atau puing-puing dari luar angkasa.

Dilansir dari amusingplanet.com, Rabu (30/7/2015), contoh Klerksdorp Spheres yang paling terkenal adalah "Kelereng Moqui" yang ditemukan di Navajo Sandstone di Utah selatan, dan benda karbonat ditemukan di Schoharie County, New York. Benda serupa dan berumur 2,8 miliar tahun juga ditemukan di Hamersley, Australia.

Namun, tidak sedikit Klerksdorp Spheres yang dipalsukan. Pengujian keasliannya hanya bisa dilakukan oleh NASA, dengan mengujinya di gravitasi nol.

Kini, spesimen Klerksdorp Spheres disimpan di Museum Klerksdorp di Klerksdorp, sebuah kota sekitar 70 kilometer dari Ottosdal. (Dsu/hdy)

Sumber:
http://global.liputan6.com/read/2282632/ditemukan-artefak-alien-berusia-3-miliar-tahun