|
300mbfilm.com |
Sebuah film yang sangat heroik tentang perang antara Jepang dengan Amerika yang setting tempatnya adalah sebuah pulau bernama Iwo Jima. Sebuah pulau terpencil namun merupakan lokasi strategis yang tentunya menjadi perebutan antara dua kubu yang berperang. Lokasi strategis merupakan salah satu kunci pokok yang menentukan menang atau kalah dalam peperangan, menduduki pulau strategis (Iwo Jima) dan membangun pangkalan perang merupakan target dari pasukan Amerika saat itu.
Kondisi pulau yang sangat tidak menguntungkan bagi siapapun yang menempatinya. Beberapa orang dari pasukan Jepang yang sudah berada dilokasi ini mati karena disentri karena air dipulau ini sangat minim dan tidak sehat. Dan itu memberikan dampak psikologis yang cukup berat bagi prajurit manapun yang ditugaskan untuk menjaga pulau ini.
Komandan yang memimpin pertahanan pulau Iwo Jima ini mempunyai ide yang brilian namun tidak bisa difahami oleh satuan-satuan dibawahnya. Karena pasukan dan perlengkapan yang sangat minim komandan tidak ingin membangun pertahanan pantai untuk menghadapi Amerika yang bisa dipastikan membawa ratusan kapal perang, padahal bawahan menghendaki untuk menghadapi Amerika dengan membangun pertahanan pantai (karena biasanya juga begitu ketika berperang dalam perebutan pulau saat itu). Tapi tetap komandan mempunyai pertimbangan yang lebih bijak dengan membiarkan pantai tanpa ada penghalau apapun dan berperang secara gerilya melalui goa-goa yang dibangun di perbukitan. Kendati dia tahu, jika tidak ada bantuan maka bisa dipastikan pulau ini akan jatuh ke tangan Amerika.
Ada beberapa nilai yang sangat menyentuh yang diangkat dalam kisah ini:
CINTA
Salah seorang prajurit dadakan (sebelumnya adalah tukang roti) yang kena wajib militer harus berangkat ke medan perang meninggalkan sang istri yang tengah hamil anak pertamanya. Ditinggalkannya keluarga dirumah dengan berat karena memang ia harus berangkat untuk membela kekaisaran Jepang. Ketika ia berangkat sang istri menangis...diapun berbisik sambil mendekat ke perut istrinya yang sudah membesar bahwa ia akan pulang demi anak dan istrinya.
Jika mau jujur, siapa sih yang percaya dengan omongan itu? toh tiap prajurit yang berangkat dan sudah mengatakan hal seperti itu banyak yang pulang tinggal nama. Namun inilah kekuatan optimisme, punya harapan yang tinggi dan ternyata akhir dari cerita hanya dia yang masih selamat.
Seorang prajurit lainnya, yang sebelumnya ia berada di pasukan khusus (tidak dikirim perang di daerah yang rawan seperti Iwo Jima). Suatu saat ia berpatroli bersama atasannya lalu atasannya merasa terganggu dengan anjing salah seorang rakyat Jepang. Dengan bengisnya ia menyuruh anak buahnya tadi membunuh anjing tersebut. Namun ketika terpisah dari sang atasan prajurit tersebut tidak tega melihat anak-anak kecil dan keluarga pemilik anjing tersebut, akhirnya ia melpaskan tembakan ke udara dan bukan ke anjing tersebut. Karena ketahuan membohongi atasannya maka ia dihajar lalu dipindah tugaskan ke Iwo Jima.
KESETIAAN
Karena banyak yang tertekan ketika perang telah pecah di Iwo Jima maka beberapa prajurit Jepang menyerahkan diri ke Amerika, mereka ingin menjadi tawanan. Namun ternyata penghianatannya tersebut tidak menyelamatkannya. Justru ia dibunuh juga dan mati sebagai penghianat negara.
BUNUH DIRI ADALAH KESATRIA (versi Jepang saat itu)
Lebih baik membunuh dirinya sendiri daripada harus melihat kekalahan yang sudah didepan mata adalah nilai yang sangat diagung-agungkan prajurit Jepang dalam film ini. Tapi kalo aku gak sependapat, lebih baik melawan dan mati...itulah kesatria.
Sebagai inti dari kisah ini adalah, banyaknya surat dari tentara yang bertugas di Iwo Jima yang hendak dikirim ke keluarganya belum terkirim. Ungkapan beban mental mereka, kondisi kritis mereka disana, dan keadaan yang memprihatinkan lainnya semua terekam dalam surat-surat itu. Dan surat itu dikubur di salah satu goa hingga ditemukan dikemudian hari dan menjadi saksi bisu keadaan perang saat itu...