Jumat, 30 April 2010

SOLO TOURING # 1 (MAGETAN)

Ketika rencana touring masih jauh dan keinginan untuk kembali melaju diatas jalanan beraspal demi menjelajah wilayah yang baru sudah sangat menggebu maka SoloTouring merupakan salah satu opsi untuk memuaskan hasrat berkendara

Tips Solo Riding:
  1. Pastikan kondisi fisik dalam keadaan prima, cukup tidur, cukup makan, dan tidak sedang dalam kondisi kecapekan.
  2. Motor dalam kondisi prima, pastikan sesuai standart keamanan. Rem, rantai, keadaan mesin, knalpot dan semuanya pastikan dalam kondisi yang baik.
  3. Bawa uang tunai yang cukup. Lebih aman membawa uang yang cukup daripada kebingungan jika memerlukan uang ketika di daerah pelosok yang jauh dari bank ataupun ATM.
  4. Pastikan perkap lengkap, helm standart, sarung tangan, sepatu, jaket, rompi/penahan angin, dsb.
  5. Kenali rute dengan baik, lebih baik berjaga-jaga dari pada terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dan konyol.
  6. Panasi mesin motor sebelum berangkat...dan pastikan berdoa.
Kali ini akan dibahas tentang Solo Touring Lintas Magetan. Pengalaman penulis beberapa waktu yang lalu.



MAGETAN dipilih karena merupakan rute yang dalam kategori jarak medium. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh pula untuk ukuran solo riding. Jalur yang dilewati juga cukup menyenangkan untuk menikmati jalanan karena sangat lengkap, mulai dari jalan raya, pedesaan, tanjakan, puncak pegunungan, telaga, persawahan, jalan rusak, tebing, jurang, jalur lintas kota dan sebagainya.

Story of Solo Riding:
  1. 13.30 mengisi bensin 10 rb lalu melaju dengan rute UNS - Karanganyar - Karang Pandan - Tawang Mangu - Cemoro Sewu.
  2. 14.20 Berhenti pertama di Cemoro Sewu. Sejenak menikmati Bakso Kuah yang masih panas.
  3. Turun Menuju pertigaan arah Telaga Sarangan, sebuah tantangan terseendiri ketika melaju menuruni jalan menuju sarangan dalam kondisi terguyur hujan deras.
  4. Menuju arah Magetan Jalanan khas pegunungan yang berkelok-kelok sangat menyenangkan, namun cukup dingin juga karenamasih hujan deras.
  5. 15.10 melaju diatas jalanan Magetan yang panas terik dengan kecepatan rata-rata 90 kpj
  6. Ngebut di Madiun.
  7. Masuk ngawi isi bensi 10 rb
  8. Hutan Ngawi hujan deras, gelap, sepi, sendirian, sereeemnya...
  9. Sragen - Solo masih juga hujan.
  10. 17.20 sampai UNS lagi, melihat ke arah odometer total jarak tempuh 185 km
  11. Alkhamdulillah

Selasa, 27 April 2010

Menumbuhkan kesadaran pelajar dengan Visit to School

Usia anak sekolah adalah usia yang sangat produktif, daya nalar dan daya ingat mereka masih tinggi. Memberikan Pendidikan lingkungan adalah tepat dilakukan untuk saat ini, dikernakan kerusakan-kerusakn yang ada sekarang adalah sebab akibat manusia yang dulunya tidak mendapatkan pendidikan tentang arti pentingnya sebuah lingkungan. Pendidikan pelestarian (konservasi) alam dan lingkungan hidup harus segera dikenalkan semenjak dini mungkin secara meluas baik formal maupun informal.

Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) pada tahun kegiatan 2010 ini telah memprogramkan kegiatan Pendidikan Lingkungan, berupa kegiatan Visit To School yaitu kunjungan kesekolah-sekolah yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai untuk tahun ini sasaran kegiatan adalah anak sekolah tingkat SLTP. Sekolah yang pada tahun ini di lakukan kunjungan kegaiatan Visit To School adalah SMP Negri I Pasawahan, SMP Plus Nurul Hidayah Cisantana, SMPN 1 Sindangwangi dan SMPN 2 Argapura. Tujuan kegiatan Visit To School ini adalah untuk mewujudkan sadar dan peka terhadap lingkungan, memiliki pemahaman dasar mengenai lingkungan, menumbuhkan perasaan peduli lingkungan dan berpartisifasi dalam perbaikan dan perlindungan lingkungan.

Kegiatan Visit To School diikuti oleh 30 (tiga puluh) anak didik kelas 1 sampai kelas 2, materi yang diberikan berupa materi di dalam kelas dan materi di luar kelas. Materi yang diberikan di dalam kelas berjudul Hutan dan Konservasi, dan sekilas Balai TNGC. Materi ini disampaikan sebagai pengantar ilmu kepada anak didik sehingga dapat membedakan hutan berdasarkan fungsinya. Selain itu, anak didik juga mengetahui peranan dan manfaat keberadaan hutan khususnya kawasan TNGC yang dimiliki oleh Kab Kuningan dan Kab Majalengka.

Setelah materi yang diberikan di dalam kelas, agar pemahamannya semakin meningkat maka adanya kegiatan praktek outdoor berupa permainan/games yang memiliki makna khususnya sesuai dengan materi yang disampaikan di dalam kelas. Kegiatan outdoor yang diberikan diantaranya Ice Breaking, permainan dan simulasi. Ice Breaking bertujuan untuk menciptakan keakraban antara peserta dan peserta, saerta peserta dan Fasilitator dan meningkatkan semangat para peserta yaitu hula-hula, pesan berantai dan berebut posisi duduk. Permainan diantaranya penebang pohon dan jaring-jaring makanan. Dari proses sebuah permainan yang diberikan kepada anak didik, diharapkan materi yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti sehingga tidak membosankan sehingga permainan merupakan salah satu jalan menyampaikan pesan-pesan secara mudah kepada anak didik.

Rabu, 14 April 2010

Menikmati Sunrise di Puncak Gunung Batur

Bali memang identik dengan kuta, sanur, tanah lot, dan ubud. Tapi tahukah anda, Bali punya pilihan tempat wisata yang amat beragam. Karena itu, jika suatu kali anda bertandang ke Pulau Dewata, cobalah nikmati sesuatu yang lain. Bagaimana kalau mendaki Gunung Batur, cukup menantang? Kalau mendaki Gunung Batur telah dipilih sebagai tantangan terbaru anda di Pulau Bali, maka bersiaplah untuk begadang. Sebab, pendakian mesti dilakukan pada dini hari.

Tujuannya tak lain, agar anda bisa sampai di puncak saat fajar sehingga bisa menikmati panorama matahari terbit (sunrise) dari puncak Gunung Batur. Seperti apa panoramanya? Sangat indah, pastinya.

Berkat promosi yang gencar, saat ini mendaki sudah menjadi maskot wisata Gunung Batur. Dan tak hanya mendaki ke puncak Gunung Batur, belakangan banyak pula wisatawan yang melakukan aktivitas tracking di kawasan itu. Tracking mereka lakukan dengan melingkari Danau Batur atau Kaldera Batur.
Karena itu, aktivitas ini dikenal dengan sebutan Kaldera Batur Tracking. Ini merupakan lokasi pendakian paling baru, yang jauh lebih menantang dibanding lokasi sebelumnya karena di sepanjang lokasi pendakian juga terdapat sejumlah objek wisata, seperti memanjat tebing dan pemakaman umat Hindu di Trunyan.

Gunung Batur terletak sekitar 64 kilometer sebelah timur laut Kota Denpasar, dan masuk dalam wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Ada beberapa versi tentang gunung itu dan kalderanya, namun beberapa sumber menyatakan bahwa Gunung Batur berasal dari gunung purba yang sangat besar dan sempat beberapa kali meletus, kemudian membentuk dua kaldera. Nah, Gunung Batur muncul di tengah kaldera itu. Gunung Batur sendiri sempat meletus pada 1849, 1888, 1904, 1927, 1963, 1968, 1974 dan 1994, dengan letusan terbesar pada 1927.

Saat ini, Kaldera Batur menjadi kawasan paling populer sebagai objek pendakian. Menurut catatan sejumlah pengusaha hotel di Toyabungkah, tempat dimulainya pendakian, dulu hampir semua wisatawan yang menginap di Toyabungkah melakukan pendakian ke Gunung Batur. Hanya sedikit saja (lima persen) saja yang tidak mendaki. Sementara kini, 90 persen wisatawan mendaki Kaldera Gunung Batur, hanya lima persen yang mendaki Gunung Batur, dan sisanya tidak mendaki
Mendaki Gunung Batur, apa sih istimewanya? Begitu mungkin pertanyaan yang muncul di benak banyak orang. Menurut para turis asing yang sudah berkali-kali mendaki gunung ini, Gunung Batur punya sejumlah keistimewaan yang tak dimiliki banyak gunung lainnya, termasuk gunung yang ada di negeri mereka.

Gunung Batur sudah dikenal sejak lama sebagai tempat mendaki. Dulu, sekitar tahun 1980-an, para pelajar dan mahasiswa pecinta alam, kerap melakukan pendakian ke puncak gunung ini. Pada mulanya, para mahasiswa mendaki Gunung Batur di siang hari. Itu pun mereka lakukan sekadar hobi untuk mencari bunga edelweis sebagai oleh-oleh. Tapi kemudian, mereka 'ganti haluan' dengan mendaki Gunung Batur pada dini hari untuk menikmati indahnya sunrise.

Dulu wisatawan kerap merasa khawatir bakal kesulitan mendapatkan tempat menginap di Desa Toyabungkah. Kini, kekhawatiran itu tak perlu ada. Di sana, tersedia belasan hotel melati dengan fasilitas yang lumayan. Biaya sewa kamarnya lumayan murah, tak lebih dari Rp 200 ribu per malam dengan kamar yang bisa dihuni dua orang. Bagi anda yang menginginkan suasana yang 'alami', sewa saja tenda dari hotel setempat. Anda bisa mendirikan kemah di area hotel, yang memang menyediakan lokasi untuk berkemah.

Minggu, 04 April 2010

Tips Memilih Tenda

Dewasa ini di Indonesia banyak sekali beredar tenda-tenda entah itu dijual secara perseorangan dan dijual di toko-toko outdoor, rata-rata dengan konstrusi dome tent atau pengembangan dari tunnel tent dan single hope tent. Namun dari semua tenda yang dijual dipasaran dewasa ini sebenarnya tidak semuanya cocok dipakai untuk pendakian gunung, ada tenda yang hanya cocok dipakai camping di kaki gunung atau bahkan cocok hanya dipakai untuk camping di halaman belakang rumah.

Nah bagaimana mengetahui ciri-ciri tenda yang cocok untuk mendaki gunung? berikut mudah-mudahan tips ini bisa membantu teman-teman dalam memilih tenda yang cocok untuk pendakian gunung.

1. Tinggi Tenda
Tenda untuk pendakian gunung cenderung konstruksinya lebih rendah dari pada tenda untuk camping, ini dikarenakan untuk lebih tahan terhadap tiupan angin yang lebih kencang didaerah ketinggian gunung ketimbang lokasi camping yang berada lebih rendah di kaki gunung. Pilihlah tenda yang lebih rendah konstruksinya.

2. Bahan tenda
Perhatikan bahan tenda pilihlah yang dari nylon jangan pilih tenda yang terbuat dari kain katun bahan bagian dalamnya (inner) terbuat dari katun, jika tenda ini dipakai digunung yang tinggi yang bersuhu lembab akan sangat dingin sekali, tenda ini tidak bisa memberikan isolasi yang baik bagi penghuninya. Tenda dengan bahan jenis ini hanya cocok dipakai untuk camping.

3. Lembar Flysheet
Tenda untuk pendakian gunung harus mempunyai lembar flysheet nya, kecuali tenda yang single tent yang terbuat dari bahan breathable garmen yang bisa menahan air tapi kondensasi dalam tenda bisa keluar. seperti tenda keluaran merek Bibler akan tetapi harga tenda dengan bahan jenis seperti ini mahal sekali, dan kebanyakan tenda Bibler ini dipakainya di gunung-gunung tinggi bersalju. Di Indonesia banyak
sekali tenda camping yang dijual tenda ini umumnya tidak memiliki flysheet, kalaupun ada pendek sekali bahkan cenderung hanya seperti hiasan, seperti misalnya tenda merek bestway yang banyak dijual di beberapa toko di jakarta. Flysheet sangat berguna untuk melindungi tenda bagian dalam dari hujan, flysheet yang bagus adalah yang menutup tenda hingga kebawahnya. Hindari memakai tenda camping yang tidak mempunyai flysheet karena sewaktu dipakai di gunung dengan cuaca yang lembab saja tenda tersebut cenderung bagian dalamnya akan menjadi lembab dan sangat buruk untuk kesehatan pendaki didalamnya.

4. Jarak flysheet dan bagian dalam tenda
Perhatikan juga jarak antara flysheet dan diding tenda, jarak yang bagus adalah satu jengkal karena dengan begitu bagian dalam tenda tidak menempel dengan flysheet dan jika hujan lebat bagian dalam tenda tidak ikut basah oleh flysheet, yang bisa menyebabkan kebocoran juga, jarak yang bagus antara flysheet dan bagian dalam tenda akan memungkinkan uap kondensasi dari dalam tenda hilng tertiup angin sehingga tidak tertampung di bagian dalam flysheet yang water proof, Jika tertampung dibagian dalam flysheet akan berubah menjadi titik air dan kembali jatuh kebagian dalam tenda. Kadan inilah yang kita sangka tenda bocor sewaktu hujan, padahal tendanya tidak bocor atau bolong sama sekali.

5. Guylines atau tali pengencang
tenda pendakian gunung pasti akan mempunyai tali-tali pengencang dibagian tertentu yang berguna untuk ketahanan tenda dalam menghadapi angin di gunung. tali-tali ini umumnya oleh pabrik tenda ditempatkan pada titik-titik frame konstruksi tenda yang berguna memberikan kekuatan tambahan pda frame agar tidak patah.

6. ruang penyimpanan
Teras atau istilah kerennya vestibule tenda, adalah bonus istimewa untuk tenda pendakian gunung, karena selain bisa dijadikan tempat penyimpanan barang, vestibule bisa dijadikan dapur saat cuaca jelek dan tidak memungkinkan untuk memasak di luar tenda.

Itulah enam titik penting yang perlu kita perhatikan saat memilih tenda untuk kegiatan pendakian gunung. mengenai hal lainnya tergantung selera dan type gunung yang akan kita daki.


sumber : milis highcamp